Ardern sering kali menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan publik, menunjukkan pentingnya adaptasi teknologi dalam politik modern. Emmanuel Macron terpilih sebagai Presiden Prancis pada usia 39 tahun. Dengan latar belakang sebagai menteri dan pengalaman di sektor swasta, Macron membawa pendekatan baru dalam pemerintahan, yang mencakup reformasi ekonomi dan kebijakan sosial yang inovatif.Â
Penggunaan strategi kampanye digital yang efektif menjadi salah satu faktor kunci kemenangannya, memperlihatkan bagaimana teknologi bisa menjadi alat penting bagi pemuda dalam politik. Alexandria Ocasio-Cortez, yang terpilih sebagai anggota DPR AS pada usia 29 tahun, menjadi salah satu anggota termuda dalam sejarah AS.Â
Dengan latar belakang sebagai pekerja sosial dan aktivis, Ocasio-Cortez berhasil memobilisasi dukungan dari pemilih muda melalui kampanye yang berbasis pada isu-isu progresif seperti perubahan iklim dan keadilan sosial. Keberhasilannya menunjukkan bahwa pemuda dapat membawa perubahan signifikan melalui keterlibatan politik.
 Sanna Marin menjadi Perdana Menteri Finlandia pada usia 34 tahun. Kabinetnya yang sebagian besar terdiri dari perempuan muda mencerminkan perubahan signifikan dalam politik Finlandia. Marin fokus pada kebijakan kesejahteraan sosial dan lingkungan yang progresif, menunjukkan bahwa pemuda dapat memimpin dengan pendekatan yang inovatif dan empatik.Â
Di Hong Kong, gerakan pro-demokrasi yang dipimpin oleh pemuda seperti Joshua Wong menjadi contoh bagaimana pemuda bisa menjadi kekuatan utama dalam memperjuangkan perubahan politik. Meskipun menghadapi tantangan besar dari pemerintah, gerakan ini mendapatkan dukungan luas dan menarik perhatian internasional. Ini menunjukkan bahwa pemuda memiliki potensi besar untuk memobilisasi massa dan mempengaruhi kebijakan melalui aktivisme
Implikasi dan Potensi di Indonesia
Putusan MA di Indonesia membuka peluang bagi pemuda untuk terlibat lebih aktif dalam politik. Beberapa implikasi positif dari putusan ini meliputi:
Peningkatan Partisipasi Politik Pemuda Dengan batas usia yang lebih rendah, lebih banyak pemuda akan termotivasi untuk terlibat dalam politik. Ini dapat meningkatkan partisipasi politik dan memberikan suara kepada generasi muda dalam pembuatan kebijakan.
Inovasi dalam Kebijakan Publik Keterlibatan pemuda yang lebih besar dapat membawa ide-ide baru dan solusi inovatif untuk masalah-masalah sosial dan ekonomi. Generasi muda cenderung lebih terbuka terhadap teknologi dan perubahan, yang dapat membantu dalam merumuskan kebijakan yang lebih relevan dengan perkembangan zaman.
Pembangunan Kepemimpinan Masa Depan Memberikan kesempatan kepada pemuda untuk terlibat dalam politik sejak dini akan membantu dalam membentuk pemimpin masa depan yang lebih baik dan lebih berpengalaman. Pengalaman praktis dalam politik dapat membangun keterampilan kepemimpinan dan pemahaman yang mendalam tentang pemerintahan.
Diversifikasi Representasi Dengan lebih banyak pemuda dalam posisi legislatif, representasi kepentingan dan aspirasi generasi muda akan meningkat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang dibuat mencerminkan kebutuhan dan harapan seluruh lapisan masyarakat.