Mohon tunggu...
Dwikorahardo Histiajid
Dwikorahardo Histiajid Mohon Tunggu... profesional -

Saya bukan orang pintar dan bukanlah seorang penulis, Saya bukan sarjana. Namun ijinkanlah saya untuk belajar menulis. Saya adalah Senior Art Director di sebuah perusahaan EO, sebelumnya di Advertising Agency dan Food Supplement. Sebelumnya juga pernah sebagai editor di pets magazine, marketing dan trader perdagangan berjangka, di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Classic Disco? Oh Yeaaahh!

22 Maret 2010   16:58 Diperbarui: 4 April 2017   17:47 13349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Performers lainnya yang tak kalah memukau dalam gegap-gempita dunia disco, yang tentunya kita masih ingat, seperti; ABBA dengan hits papan atasnya; "Dancing Queen", "Mamamia", dan lain-lain, Stevie Wonder dengan lagu "Supertition", Kool And The Gank dengan hits terkenalnya; "Get Down On It" dan "Everybody Stand Up And Sing", KC And The Sunshine Band dengan lagu "Give It Up", Billy Joel dengan lagu "Uptown Girl", Gloria Gaynor dengan lagu "I Will Survive" - di daulat sebagai lagu kebangsaan café-café di Jakarta, Jessie Green dengan lagu "Come With Me", Realthing dengan lagu "You To Me Are Everything", BVSMP dengan hits "I Need You", Vanilla Ice dengan lagu "Ice Ice Baby" - yang sempat membakar Jakarta di era '90-an, Milli Vanili dengan hits kondangnya; "Girl You know It's True", "Baby Don't Forget My Number", "Blame It On The Rain", dan "All Or Nothing", Los Del Rio dengan lagu "Macarena", dan masih banyak lagi.

Di era 2000-an sekarang ini, disco masih tetap eksis dan masih disukai banyak orang. Terbukti dengan banyaknya artis yang masih setia pada genre disco, seperti; Gorillaz, Sophie Ellis Bextor, Kylie Minogue, Scissor Sisters, dan Lady Gaga.

Performer Disco Indonesia

Indonesia, dimana masyarakatnya adalah pengapresiasi musik yang serius, juga tidak ketinggalan ikut serta dalam gegap-gempita musik disco, meskipun dalam skala yang tidak begitu besar pada awalnya, yaitu era '70-an, karena saat itu blantika musik Indonesia dikuasai oleh; Koes Plus, The Mercy's, dan lain-lain sejenisnya.

Jawara-jawara disco yang sempat menggoyang Indonesia, antara lain adalah;

1.      Marini & The Step dengan album "Pop Disco" pada 1977, menurunkan hits; "Ratu Disko"(terjemahan dari "Dancing Queen"-nya ABBA), "Yang Ini Yang Itu" (terjemahan dari "One For You One For Me"-nya La Bionda), "Play That Funky Music" (lagunya Wild Cherry), "Peganglah Tanganku", "Dansa Jenaka", "Dansa Yo Dansa", dan "Mari ke Disco". Bahkan "Dansa Yo Dansa" banyak di-tribute oleh penyanyi-penyanyi zaman sekarang, seperti; Genn Fredly dan kawan-kawan, juga oleh salah-satu artis Indonesian Idol.

2.      Chrisye, melontarkan hits; "Juwita" dan "Serasa" karya Guruh Soekarno Putra dalam album "Musik Gedongan" pada '77 - '78, dengan drummer Fariz RM. Yang masih sangat muda waktu itu.

3.      Acan Rachman 80's Rules, bersama rekan-rekan Disc Jockey lainnya, seperti; DJ. Krisyan Tanjung, DJ. Sanny Johan, DJ. Adam Jagwani, DJ. Jockey Saputra, DJ. Tommy Fan, DJ. Ijul, dan masih banyak lagi, telah menggoyang klub-klub disco Jakarta, seperti; Ori - Hilton Hotel, Musro - Borobudur Hotel, Pitstop - Sari Pan Pacific Hotel, Ebony - menghadirkan Videotheque, dan Earthquake - menghadirkan lantai dansa yang bisa bergoyang laksana gempa.

4.      Shanty, dalam album "Bintang Utara" pada 2001, menyuguhkan "Lebih Baik Jangan", nomor classic disco karya Regi Chasmala yang diaransemen oleh komposer pop kondang - Andi Rianto, menghantarkannya meraih "Best Artist Pop & Disco" di ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2003.

5.      Soul Id, sebuah grup soul / hip hop era 2000-an, dengan hits "Boogie Time", yang dirilis sekitar Oktober 2008, membawa para penggemar disco kembali ke aura disco era '70-an dan ‘80-an. "Boogie Time" pernah meraih rating tertinggi di acara TV "Dahsyat" di RCTI pada 2009.

6.      Karena pesona dari "Boogie Time"-nya Soul Id tersebut, menggelitik Guruh Soekarno Putra untuk turut terjunke kancah disco, dengan menciptakan sebuah lagu disco yang cukup ‘gila', yaitu "Gila Disco".

7.      Tora Sudiro, Vincent Rompies Club ‘80s, Poppy Sovia, Arie Untung dan Denny Malik, berdisco-ria dalam "Benci Disko", sebuah film drama komedi yang menyegarkan produksi Rapi Film pada 2009.

Setelah mengikuti perjalanan disco tersebut, rasanya disco tidak akan mati, seperti yang telah dikukuhkan oleh Michael Jackson lewat hits abadi - "Billy Jean" dengan aksi "Moonwalk"-nya.

Classic Disco? Oh Yeaaahh!*

 

Diolah: Dari berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun