Musik dansa adalah musik khusus untuk tarian pergaulan (social dancing). Muncul sejak 3 - 4 abad yang lalu, yang mencakup berbagai jenis musik, dari waltz, country, tango hingga rock and roll.
Hingga akhir ‘70-an, bagi komunitas klub malam, istilah musik dansa lebih tepat mengarah pada musik elektronik, yaitu disco. Dan disco mempunyai akar yang kuat pada irama musik; swing, samba, cha-cha, mambo, merengue, foxtrot, dan tango, juga dalam beats funk, rhythm dan blues, dari akhir ‘60-an sampai awal ‘70-an.
Awalnya adalah New York pada ‘70-an. Amerika sedang jenuh oleh perang Vietnam, politik dalam negeri dan ekonomi yang suram. Maka anak-anak muda pun memberontak, mencari kegembiraan di malam hari, di klub-klub bawah tanah di Manhattan. Saat itulah disco muncul untuk pertama kalinya. Kaum yang terpinggirkan dalam budaya mainstream, yakni Negro dan gay pun mendapatkan salurannya.
Sukses instrumental "Love's Theme" oleh Love Unlimited Orchestra, yang dipimpin oleh pemusik R&B - Barry White (1974), dan lagu "Do the Hustle" (1975) oleh Van McCoy, menandai hadirnya sebuah genre baru musik dansa, yaitu; Disco.
Bee Gees adalah grup musik yang  populer pada ‘60-an dan ‘70-an. Beranggotakan trio Gibb bersaudara; Barry Gibb - vokalis utama, serta dua orang saudara kembarnya yaitu Robin Gibb - vokalis dan Maurice Gibb - keyboard / gitar. Bee Gees melejit untuk yang kedua kali saat menyeberang ke ranah disco, dengan lagu-lagunya yang terkenal, seperti; Stayin' Alive, You should be dancing, Saturday Night fever, Jive Talkin', Can't Keep A Good Man Down, Search Find, The Woman In You, Night in The Broadway, dan masih banyak lagi. Keyboardis dan gitaris - Maurice Gibb meninggal pada tanggal 12 Januari 2003 di Miami Beach - Florida, dan sejak itu pula, Barry dan Robin memutuskan untuk tidak tampil lagi sebagi Bee Gees.
John Travolta
Kemunculannya dalam film "Saturday Night Fever" (1977), mengambil dari salah satu nomor disco terkenal Bee Gees, John Travolta berperan sebagai Tony Manero - si Raja Disco, membuat disco fever menyebar ke seantero dunia, dan John Travolta pun langsung menjadi ikon disco dunia. Film musikal ini sepenuhnya digarap oleh Bee Gees, dengan lagu andalannya "Staying Alive", yang bercerita tentang kerasnya kehidupan kala itu, dan bagaimana orang mencari pelarian lewat dansa. Dan karena sukses besarnya dalam film disco ini, John Travolta pun mengukuhkan diri sebagai artis papan atas Hollywood.
Setelah melewati fase awal tersebut, disco memasuki fase yang dinamakan; post-classic disco pada awal ‘80-an, yang antara lain ditandai dengan munculnya lagu Sharon Redd - "In the Name of Love" (1982). Setelah periode itu, lalu muncullah genre baru, yaitu; new wave dan funk rock.
Penampilan Erotis dan Lirik Nge-sex
Terinspirasi pencarian kebebasan berekspresi dalam mencari kesenangan dan identitas seksual, La Bionda - sebuah grup musik disco dari Italia, yang personilnya terdiri dari 2 orang pria dan 2 orang wanita, salah-satu ikon disco dunia, yang pernah menggoyang dunia pada 1978 lewat lagu "One for You One for Me", mengekspresikan penampilannya dengan 2 personil wanitanya mengenakan baju tipis transparan, sehingga terlihat jelas dadanya. Membuat disco semakin panas.
Juga seperti tidak peduli dengan liriknya yang nge-sex, anak-anak muda pun terus bergoyang mengikuti lagu-lagu dengan beat dinamis, disco yang sudah di-mix dengan rap, seperti; "Gucci, You're Through" (Pretty Girls), " We Want Some Pussy" (2 Live Crew) dan "I Want Your Sex" (George Michael).