Â
Pemimpin itu selalu berkilah ketika dituduh, bahkan berusaha mencoba cuci tangan. Memang berat rasanya dituduh apalagi dijelek-jelekkan. Namanya politik apa saja bisa terjadi.
Â
Ganjar menganggap mengoreksi dan menertawakan diri sendiri itu hal sulit dilakukan. Menjadi seorang pemimpin itu memang tidak mudah. Tidak senampaknya mentereng karena ditempatkan dan menjadi pusat dari perhatian.
Â
Justru menempati posisi dan mendapat sorotan itu menjadi inti dari kepemimpinan. Bisa tidak dalam menempatkan diri pantas dan layak menjadi perhatian. Kalau mendapatkan masalah dan tuduhan suka berkilah dan cuci tangan, memang benar belaka jika kemudian banyak yang mencemooh.
Â
Menertawakan diri sendiri itu sehat. Jika terkandung di dalamnya introspeksi untuk mengukur diri sendiri. Apakah sudah benar, sesuai atau belum, jangan-jangan ada yang kurang.
Â
Namun begitu, kepemimpinan bukan hanya milik seorang Gubernur. Milik siapa saja yang punya posisi mengatur dan membawahi anak buah. Ilmu tukulisme itu tidak saja berlaku hanya untuk Ganjar. Tapi juga kepada siapapun itu.
Â