Mohon tunggu...
Dwi Indah Rahmawati
Dwi Indah Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Psikologi Agama adalah Jalan Menuju Jiwa Berakhlak

10 November 2022   23:49 Diperbarui: 11 November 2022   00:03 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Psikologi agama merupakan satu bagian kajian psikologi secara menyeluruh, yang membahas masalah-masalah kejiwaan yang berka itan dengan keyakinan seseorang. Agama yang sering dijadikan alter natif pemecahan masalah bagi kehidupan, menjadi sangat penting bagi manusia. 

Sebab dengan agama manusia dapat menyelesaikan gejolak hatinya yang berkaitan dengan jiwa dan kehidupan praktis mereka. Kekayaan, jabatan, kekuasaan dan segala bentuk kenikmatan duniawi, tidak menjadi jaminan bagi manusia untuk dapat menyelesaikan masalah .

PSIKOLOGI AGAMA

Sebagai disiplin ilmu yang otonom, psikologi agama memiliki kajian tersendiri yang dibedakan dari disiplin ilmu yang mempelajari ma salah agama yang lainnya.Sebagai disiplin ilmu yang otonom, psikologi agama memiliki kaji an tersendiri yang dibedakan dari disiplin ilmu yang mempelajari ma salah agama yang lainnya." Kajiannya terpusat pada pemahaman ter hadap perilaku keagamaan tersebut dengan menggunakan pendekatan psikologi.

Lebih lanjut, Zakiah Daradjat menyatakan bahwa lapangan pene litian psikologi agama mencakup proses beragama, perasaan dan ke sadaran beragama dengan pengaruh dan akibat akibat yang dirasakan sebagai hasil dari keyakinan (terhadap suatu agama yang dianut). Oleh karena itu, menurut Zakiah Daradjat, ruang lingkup yang menjadi la pangan kajian psikologi agama meliputi kajian mengenai

1. Bermacam-macam emosi yang menjalar di luar kesadaran yang ikut menyertai kehidupan beragama orang biasa (umum), seperti rasa lega dan tenteram sehabis sembahyang, rasa lepas dari kete gangan batin sesudah berdoa atau membaca ayat-ayat suci, perasaan tenang, pasrah dan menyerah setelah berzikir dan ingat kepada Allah ketika mengalami kesedihan dan kekecewaan yang bersangkutan.
 2. Bagaimana perasaan dan pengalaman seseorang secara individual terhadap Tuhannya, misalnya rasa tenteram dan kelegaan batin.
3. Mempelajari, meneliti dan menganalisis pengaruh kepercayaan akan adanya hidup sesudah mati (akhirat) pada tiap-tiap orang
4. Meneliti dan mempelajari kesadaran dan perasaan orang terhadap kepercayaan yang berhubungan surga dan neraka serta dosa dan pahala yang turut memberi pengaruh terhadap sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan.
5. Meneliti dan mempelajari bagaimana pengaruh penghayatan seseorang terhadap ayat-ayat suci kelegaan batinnya." Semua kajian di atas menurut Zakiah Daradjat tercakup dalam ke sadaran agama dan pengalaman agama. Kesadaran agama adalah bagian segi agama yang hadir (terasa) dalam pikiran yang merupakan aspek mental dari aktivitas agama.

 Adapun pengalaman agama adalah unsur perasaan dalam kesadaran beragama, yaitu perasaan yang membawa kepada keyakinan yang dihasilkan oleh tindakan (amaliyah).

Karena nya, psikologi agama tidak mencampuri segala bentuk permasalahan menyangkut pokok keyakinan suatu agama, termasuk tentang benar salahnya atau masuk akal dan tidaknya keyakinan agama. 

Tegasnya psikologi agama hanya mempelajari dan meneliti fungsi-fungsi jiwa yang memantul dan memperlihatkan diri dalam perilaku dalam kalt annya dengan kesadaran dan pengalaman agama manusia. 

Ke dalam nya juga tidak termasuk unsur-unsur keyakinan yang bersifat abstrak (gaib) seperti tentang Tuhan, surga dan neraka, kebenaran sesuatu aga ma, kebenaran kitab suci dan lainnya, yang tak mungkin teruji secara empiris.

Seperti yang diketahui bahwa psikologi agama sebagai salah satu cabang dari psikologi, juga merupakan ilmu terapan. Psikologi agama sejalan dengan ruang lingkup kajiannya telah banyak memberi sum bangan dalam memecahkan persoalan kehidupan manusia dalam ka itannya dengan agama yang dianutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun