Mohon tunggu...
Dwi Garini Oktavianti
Dwi Garini Oktavianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Merupakan seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1 jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Musik Klasik Kurang Diminati di Indonesia

21 Oktober 2023   16:15 Diperbarui: 21 Oktober 2023   19:07 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Genre Musik yang Tersegmentasi

Fenomena ini mungkin sedikit mirip dengan musik Rock di jaman sekarang yang tidak lagi menjadi zeitgeist pada masyarakat umum layaknya era 90-an. Meskipun ada musik Rock baru, hanya segelintir orang yang mengapresiasi jenis musik tersebut sehingga terlihat seolah-olah penggemar musik Rock itu sedikit. Padahal faktanya, mereka hanya terpinggirkan dari hiburan jalur utama masyarakat 

Sama halnya dengan musik Klasik dalam opera dan teater. Dilansir dari jurnal Tamumatra oleh Daniel da Fretes, wadah hiburan musik Klasik di tanah air hanya menjangkau dua kota besar, yaitu Jakarta dan Bandung, di mana untuk bisa menjadi bagian dari genre musik utama diperlukan suatu keterjangkauan. Berpusat di kota besar membuat target demografinya juga berasal dari penduduk urban yang terpelajar, sejalan dengan etiket konser klasikal yang formal dan cukup kaku (pemusik tidak boleh berbicara ke penonton, melakukan improvisasi, bahkan batuk sekalipun). 

Tak jarang musik Klasik dianggap sebagai musik yang rumit dengan ribuan chord serta membutuhkan teknik tertentu untuk mengolahnya. Hal ini secara tak langsung menjelaskan mengapa musik Trap Rap saat ini sedang tren meskipun hanya bermodalkan hi-hat, snare dan trap beat sederhana, juga durasi lagu yang pendek serta lirik yang super repetitif. Kebanyakan dari Generasi Z saat ini ingin segala sesuatu yang serba cepat dan di saat waktu yang sama merasa terpuaskan, yang mana hal tersebut adalah kebalikan dari musik Klasik. 

2. Melebur dengan Genre Musik Lain 

Disadari atau tidak, nyatanya musik Klasik itu terus eksis dan diminati sampai detik ini meskipun bukan dalam bentuk yang utuh. Jenis musik Pop Kontemporer masih banyak yang menggunakan elemen musik Klasik. Pada belantika musik Indonesia sendiri, Samsons dan Kerispatih paling sering menggunakan orkestra dalam musiknya. Bahkan untuk Pop yang bernuansa old school, seperti Baroque Pop dan Art Pop, musik Klasik justru menjadi nyawanya. Musisi Barok ternama saat ini seperti Lana Del Rey dan Florence and the Machine selalu mengandalkan latar musik Klasik pada karya mereka sebagai ciri khas. 

Di samping itu, musik Klasik kini juga ikut berevolusi menjadi suatu sub genre baru yang turut meramaikan khazanah musik. Saat ini yang sedang banyak dibicarakan oleh penggemar musik kritis adalah sub genre Neoclassical Darkwave. Sub genre ini menggabungkan musik Klasik dengan elemen Opera, Industrial, Goth, Experimental, dan juga Extreme Metal. 

3. Tergolong Musik Niche 

Musik Klasik dan opera tergolong dalam musik niche atau musik yang diperuntukkan bagi kalangan tertentu. Pada zaman dulu, musik Klasik merupakan hiburan seni yang ditujukan bagi kalangan bangsawan saja. Ketika rekaman dan pertunjukan bisa dibuat lebih murah, musik-musik tersebut pun mulai terbuka untuk umum dengan target pasar kalangan tersendiri yang memiliki minat terhadapnya. Karena itulah musik Klasik jarang diputar di radio, televisi, atau media-media mainstream lain. Pada dasarnya memang semua kategori niche tidak memiliki banyak peminat. 

Ada beberapa hal yang mempengaruhi selera musik seseorang, salah satunya adalah kelas sosial. Jika berbicara tentang musik Klasik, pernyataan tersebut mungkin benar adanya. Karena sekarang ini di Indonesia orang-orang yang masih menyukai genre musik Klasik rata-rata merupakan kalangan tergolong kelas atas. Sebaliknya, masyarakat menengah ke bawah semakin asing dengan genre musik yang satu ini sebab terasa tidak membumi. Keberadaan musik Klasik kerap diartikan sebagai genre musik yang penuh dengan keindahan serta intelektualitas tinggi pada semua zaman. Seringkali dikaitkan dengan klasikisme, gaya seni, sastra, maupun arsitektur dari Eropa terutama pada abad ke-18. Salah satu karakteristik utama musik ini adalah memberi lebih banyak arti pada musik instrumentalnya. Tersusun irama dan nada yang teratur, bukan nada-nada miring. Tidak seperti musik modern yang cenderung easy listening, musik Klasik juga sulit dimengerti maknanya oleh khalayak umum lantaran kebanyakan musik Klasik tidak memiliki lirik. 

Nah, itulah beberapa ulasan mengenai musik Klasik beserta faktor-faktor yang membuatnya tidak begitu diminati. Apakah kamu salah satu penikmat genre musik tersebut di era modern ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun