PendahuluanÂ
Ayat-ayat Al-Qur'an turun dengan membawa hujjah yang jelas untuk kemaslahatan kehidupan manusia dan mengantarkan mereka ke jalan yang lurus. Namun ketika masa-masa turunnya itu, para sahabat radhiallahu an'hum telah menyaksikan bersama Rasul S.A.W. beberapa kejadian khusus yang harus diatasi dengan penjelasan syari'at secara langsung. Terkadang pula mereka merasa ragu dan bimbangÂ
dalam sebuah permasalahan yang mendorong mereka untuk bertanya secara langsung kepada Raulullah SAW dan Allah-pun langsung menurunkan ayat Al-Quran sebagai jawabannya. Dari paparan tersebut, bisa diketahui bahwa ada beberapa ayat Al-Quran yang turun karena sebuah kejadian tertentu atau adanya sebuah pertanyaan dari sahabat yang nantinya oleh para ulama disebut dengan istilah asbab al-nuzul.
A. Pengertian Ilmu Asbab Al-nuzul
Ungkapan asbab an-nuzul merupakan bentukidhafah dari kata "asbab" dan "nuzul", Secara etimologi, asbab an-nuzul adalah sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu. Meskipun segala fenomena yangÂ
Melatarbelakangi terjadinya sesuatudapat disebut asbab an-nuzul, dalam pemakaiannya, ungkapan asbab an-nuzul khusus dipergunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang melatarbelakangi turunnya Al-qur'an, seperti halnya asbab alwurud secara khusus digunakan bagi sebab terjadinya hadist.
Banyak pengertiannya terminologi yang di rumuskan oleh para ulama, di antaranya:Â
1. Menurut Az-zarqoni: Asbab an-nuzul adalah hal khusus atau sesuatuÂ
yang terjadi serta hubungan dengan turunnya ayat al-qur'an yangÂ
berfungsi sebagai penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi.
2. Ash-shabuni: asbab an-nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunnya satu ayat atau beberapa ayat mulai yang berhubungan dengan peristiwa dan kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada nabi atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama.
3. Subhi shalih: asbab an-nuzul adalah suatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa ayat al-qur'an yang terkadang menyiratkan suatuÂ
peristiwa, sebagai respon atasnya atau penjelas terhadap hukum-hukum ketika peristiwa itu terjadi.
4. Mana' Al-Qaththan: asbab an-nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunnya al-qur'an, berkenaan dengannya waktu peristiwaÂ
itu terjadi, baik berupa kejadian atau pertanyaan yang diajukan kepada nabi.
Kendatipun redaksi pendifinisian di atas sedikit berbeda, semuanya menyimpulkan bahwa asbab an-nuzul adalah kejadian atau peristiwa yangÂ
melatarbelakangi turunnya ayat al-qur'an, dalam rangka menjawab, menjelaskan, dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari kejadian tersebut. Asbab an-nuzul merupakan bahan sejarah yang dapat di pakai untuk memberikan keterangan terhadap turunnya ayat Al-qur'an dan memberinya konteks dalam memahami perintah-perintahnya. Sudah tentu bahan-bahan ini hanya melingkupiÂ
peristiwa pada masa al-qur'an masih turun (ashr at-tanzil). Bentuk-bentuk peristiwa yang melatarbelakangi turunnya al-qur'an itu sangat beragam, diantaranya berupa konflik sosial, seperti ketegangan yang terjadi diantara suku Aus dan suku khazraj ; kesalahan besar, seperti kasus seorang sahabat yang mengimani shalat dalam keadaan mabuk; dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang sahabat kepada nabi, baik berkaitan dengan sesuatu yang telah lewat, sedang, atau yang akan rerjadi. Persoalan mengenai apakah seluruh ayat al-qur'an memiliki asbab annuzul atau tidak, ternyata telah menjadi bahan kontroversi diantara para ulama. Sebagian ulama berpendapat bahwa tidak semua ayat al-qur'an memiliki asbab an-nuzul. Oleh sebab itu, ada ayat al-qur'an yang diturunkan tanpa ada yang melatarbelakanginya (ibtida'), dan sebagian lainnuya diturunkan dengan di latarbelakamgi oleh sesuatu peristiwa (ghair ibtida'). Pendapat tersebut hampir menjadi kesepakatan para ulama. Akan tetapi sebagian berpendapat bahwa kesejarahan arabia pra-qur'an pada masa turunnya al-qur'an merupakan latar belakang makro al-qur'an, sedangkan riwayat-riwayat asbab an-nuzul merupakan latarbelakang mikronya. pendapat ini berarti mengaggap bahwa semua ayat Alquran memiliki sebab-sebab yang melatarbelakanginya.
B. Macam-macam Ilmu Asbab Al-nuzul
Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbab an-nuzul dapat dibagi kepada :
1. Ta'addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid
Beberapa sebab yang hanya melatarbelakangi turunnya satu ayat atau wahyu. Terkadang wahyu turun untuk menanggapi beberapa peristiwa atau sebab, misalnya turunnya Q.S. Al-Ikhlas: 1-4 yang artinya "Dia-lah Allah, yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Tiada berada beranak dan tiada pula di peranakkan. Dan tiada seoarangpun yang setara dengan dengan dia" Q.S. Al-Ikhlas ayat 1-4 ini turun sebagai tanggapan terhadap orang-orang musyrik makkah sebelum nabi hijrah, dan terhadap kaum ahli kitab yang ditemui di madinah setelah hijrah. Contoh yang lain: "peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah(dalam shalatmu) dengan khusyu' Q.S. Al-Ikhlas ayat 1-4 menurut riwayat diturunkan berkaitan dengan beberapa sebab berikut :
a. Dalam sustu riwayat dikemukakan bahwa nabi saw. Shalat dzuhur di waktu hari yang sangat panas. Shalat seperti ini sangat berat dirasakan oleh para sahabat. Maka turunnlah ayat tersebut di atas (HR.Ahmad, bukhari, abu daud).Â
b. Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa nabi saw.. Shalat dzuhur di waktu yang sangat panas. Di belakang rasulullah tidak lebih dari satu atau dua safÂ
saja yang mengikutinya. Kebanyakan diantara mereka sedang tidur siang, adapula yang sedang sibuk berdagang. Maka turunlah ayat tersebut diatas (HR.ahmad, an-nasa'i, ibnu jarir).
c. Dalam riwayat lain dikemukakan pada zaman rasulullah SAW. Ada orangorang yang suka bercakap-cakap dengan kawan yang ada di sampingnya saat meraka shalat. Maka turunlah ayat tersebut yang memerintahkan supaya diam pada waktu sedang shalat (HR. Bukhari muslim, tirmidhi, abu daud, nasa'i dan ibnu majah).Â
d. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ada orang-orang yang bercakapcakap di waktu shalat, dan ada pula yang menyuruh temannya menyelesaikan dulu keperluannya(di waktu sedang shalat). Maka turunlah ayat ini yang sedang memerintahkan supaya khusyuk ketika shalat.
2. Ta'adud an-nazil wa al-asbab wahid
Satu sebab yang mekatarbelakangi turunnya beberapa ayat. Contoh: Q.S. Ad-dukhan/44: 10,15 dan16, yang berartiÂ
Artinya:
"maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata"
"sesungguhnya (kalau) kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar)"
"(ingatlah) hari (ketika) kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya kami memberi balasan".
C. Contoh Asbab Al-nuzul
Contoh asbab al-nuzul dalam bentuk peristiwa yaitu :
1.berupa pertengkaran.Â
Peristiwa berupa pertengkaran, seperti adanya perselisihan dari suku Aus dan segolongan dari suku Khasraj. Adanya peristiwa tersebut menyebabkan turunnya ayat Alquran surat Ali-imran ayat 100. Ada pun arti dari surat Ali-imran ayat 100 yaitu:Â
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al-Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman". (QS.Ali'Imran: 100).
2.berupa kesalahan yang serius.
Peristiwa berupa kesalahan, seperti peristiwa seseorang yang mengimami sholat sedang dalam keadaan mabuk sehingga salah membaca surah Al Kafirun. Dari peristiwa tersebut maka menyebabkan turunnya ayat Alquran surat An-Nisa' ayat 43. Ada pun arti dari surat An-Nisa' ayat 43, yaitu:Â
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghampiri sholat sedang kamu dalam keadaan mabuk sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan..." (QS.An-Nisa': 43).
Contoh Asbabun Nuzul dalam bentuk pertanyaan :
1.Bentuk Pertanyaan
Pertanyaan yang berhubungan dengan masa lalu. Salah satu pertanyaannya yaitu tentang Zulkarnain. Dari pertanyaan tersebut, maka turunlah ayat Alquran surat Al Kahfi ayat 83. Ada pun arti dari surat Al Kahfi ayat 83 yaitu : "Mereka akan bertanya kepadamu Muhammad tentang Zulkarnain, Katakanlah: "Aku akan bacakan cerita tentangnya". (QS. Al Kahfi:83)
D. Fuungsi Mempelajari Asbab An-nuzulÂ
Ada beberapa fungsi yang dapat diambil dari mengetahui asbab an-nuzul nuzul diantaranyaÂ
ialah:
1. Mengetahui sisi-sisi positif (hikmah) yang mendorong atas pensyariatan hukum, danÂ
ini bermanfaat bagi orang yang beriman dan orang yang tidak beriman.
2. Kenyataan menunjukkan bahwa adakalanya lafal dalam ayat Al Qur'an itu bersifat umum, namun membutuhkan pengkhususan yang pengkhususannya itu sendiri justru terletak pada pengetahuan tentang sebab turun ayat itu.
3. Memastikan makna ayat Al Qur`an 15 dan menghilangkan kerancuan maknanya.
4. Mengetahui suatu ayat diturunkan kepada siapa, sehingga tidak terjadi keraguan yang mengakibatkan penuduhan terhadap orang yang tidak bersalah dan membebaskan tuduhan terhadap orang yang bersalah.
5. Memudahkan untuk menghafal, memahami dan memantapkan wahyu dalam benak setiap orang yang mendengarnya, jika ia mengetahui sebab turunnya. Karena hubungan sebab dan akibat, hukum dan peristiwa, peristiwa dan pelaku, masa dan tempatnya, semua itu merupakan faktor-faktor penguat dalam ingatan
Penutup
Sebagian besar Alquran pada mulanya diturunkan untuk tujuan-tujuan yang bersifat umum sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Namun, kehiupan para sahabat bersama Rasulullah SAW telah menyaksikan banyak peristiwa sejarah, bahkan kadang terjadi di antara mereka peristiwa khususyang memerlukan penjelasan hukum Allah atau masih kabur bagi mereka. Kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah SAW untuk mengetahui hukum Islam mengenai hal itu. Maka Alquran turun untuk peristiwa khusus tau atau untuk pertanyaan yang muncul itu. Hal seperti inilah yangdinamakan dengan asbab al-nuzul. Asbab al-nuzul merupakan bahan sejarah yang dapat di pakai untuk memberikan keterangan terhadap turunnya ayat Alquran dan memberinya konteks dalam memahami perintah-perintahnya. Sudah tentu bahan-bahan ini hanya melingkupi peristiwa pada masa Alquran masih turun (ashr at-tanzil). Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbab an-nuzul dapat kita bagi kepada; Ta'addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid danTa'adud an-nazil wa al-asbab wahid. Ungkapan-ungkapan atau redaksi yang di gunakan oleh para sahabat untuk menunjukkan turunnya al-qur'an tidak selamanya sama. Redaksi itu secara garis besar dikelompokkan dalam dua kategori yaitu Sarih (jelas) dan Muhtamilah (masih kemungkinan atau belum pasti). Asbab al-nuzul mempunyai arti penting dalan menafsirkan al-qur'an. Seseorang tidak akan mencapai pengertian yang baik jika tidak memahami riwayat asbab al-nuzul suatu ayat. Pemahaman asbab al-nuzul akan sangat membantu dalam memahami konteks turunnya ayat. Ini sangat penting untuk menerapkan ayat-ayat pada kasus dan kesempatan yang berbeda. Peluang terjadinya kekeliruan akan semakin besar jika mengabaikan riwayat asbab al-nuzul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H