D. Fuungsi Mempelajari Asbab An-nuzulÂ
Ada beberapa fungsi yang dapat diambil dari mengetahui asbab an-nuzul nuzul diantaranyaÂ
ialah:
1. Mengetahui sisi-sisi positif (hikmah) yang mendorong atas pensyariatan hukum, danÂ
ini bermanfaat bagi orang yang beriman dan orang yang tidak beriman.
2. Kenyataan menunjukkan bahwa adakalanya lafal dalam ayat Al Qur'an itu bersifat umum, namun membutuhkan pengkhususan yang pengkhususannya itu sendiri justru terletak pada pengetahuan tentang sebab turun ayat itu.
3. Memastikan makna ayat Al Qur`an 15 dan menghilangkan kerancuan maknanya.
4. Mengetahui suatu ayat diturunkan kepada siapa, sehingga tidak terjadi keraguan yang mengakibatkan penuduhan terhadap orang yang tidak bersalah dan membebaskan tuduhan terhadap orang yang bersalah.
5. Memudahkan untuk menghafal, memahami dan memantapkan wahyu dalam benak setiap orang yang mendengarnya, jika ia mengetahui sebab turunnya. Karena hubungan sebab dan akibat, hukum dan peristiwa, peristiwa dan pelaku, masa dan tempatnya, semua itu merupakan faktor-faktor penguat dalam ingatan
Penutup
Sebagian besar Alquran pada mulanya diturunkan untuk tujuan-tujuan yang bersifat umum sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Namun, kehiupan para sahabat bersama Rasulullah SAW telah menyaksikan banyak peristiwa sejarah, bahkan kadang terjadi di antara mereka peristiwa khususyang memerlukan penjelasan hukum Allah atau masih kabur bagi mereka. Kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah SAW untuk mengetahui hukum Islam mengenai hal itu. Maka Alquran turun untuk peristiwa khusus tau atau untuk pertanyaan yang muncul itu. Hal seperti inilah yangdinamakan dengan asbab al-nuzul. Asbab al-nuzul merupakan bahan sejarah yang dapat di pakai untuk memberikan keterangan terhadap turunnya ayat Alquran dan memberinya konteks dalam memahami perintah-perintahnya. Sudah tentu bahan-bahan ini hanya melingkupi peristiwa pada masa Alquran masih turun (ashr at-tanzil). Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbab an-nuzul dapat kita bagi kepada; Ta'addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid danTa'adud an-nazil wa al-asbab wahid. Ungkapan-ungkapan atau redaksi yang di gunakan oleh para sahabat untuk menunjukkan turunnya al-qur'an tidak selamanya sama. Redaksi itu secara garis besar dikelompokkan dalam dua kategori yaitu Sarih (jelas) dan Muhtamilah (masih kemungkinan atau belum pasti). Asbab al-nuzul mempunyai arti penting dalan menafsirkan al-qur'an. Seseorang tidak akan mencapai pengertian yang baik jika tidak memahami riwayat asbab al-nuzul suatu ayat. Pemahaman asbab al-nuzul akan sangat membantu dalam memahami konteks turunnya ayat. Ini sangat penting untuk menerapkan ayat-ayat pada kasus dan kesempatan yang berbeda. Peluang terjadinya kekeliruan akan semakin besar jika mengabaikan riwayat asbab al-nuzul.