3. Subhi shalih: asbab an-nuzul adalah suatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa ayat al-qur'an yang terkadang menyiratkan suatuÂ
peristiwa, sebagai respon atasnya atau penjelas terhadap hukum-hukum ketika peristiwa itu terjadi.
4. Mana' Al-Qaththan: asbab an-nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunnya al-qur'an, berkenaan dengannya waktu peristiwaÂ
itu terjadi, baik berupa kejadian atau pertanyaan yang diajukan kepada nabi.
Kendatipun redaksi pendifinisian di atas sedikit berbeda, semuanya menyimpulkan bahwa asbab an-nuzul adalah kejadian atau peristiwa yangÂ
melatarbelakangi turunnya ayat al-qur'an, dalam rangka menjawab, menjelaskan, dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari kejadian tersebut. Asbab an-nuzul merupakan bahan sejarah yang dapat di pakai untuk memberikan keterangan terhadap turunnya ayat Al-qur'an dan memberinya konteks dalam memahami perintah-perintahnya. Sudah tentu bahan-bahan ini hanya melingkupiÂ
peristiwa pada masa al-qur'an masih turun (ashr at-tanzil). Bentuk-bentuk peristiwa yang melatarbelakangi turunnya al-qur'an itu sangat beragam, diantaranya berupa konflik sosial, seperti ketegangan yang terjadi diantara suku Aus dan suku khazraj ; kesalahan besar, seperti kasus seorang sahabat yang mengimani shalat dalam keadaan mabuk; dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang sahabat kepada nabi, baik berkaitan dengan sesuatu yang telah lewat, sedang, atau yang akan rerjadi. Persoalan mengenai apakah seluruh ayat al-qur'an memiliki asbab annuzul atau tidak, ternyata telah menjadi bahan kontroversi diantara para ulama. Sebagian ulama berpendapat bahwa tidak semua ayat al-qur'an memiliki asbab an-nuzul. Oleh sebab itu, ada ayat al-qur'an yang diturunkan tanpa ada yang melatarbelakanginya (ibtida'), dan sebagian lainnuya diturunkan dengan di latarbelakamgi oleh sesuatu peristiwa (ghair ibtida'). Pendapat tersebut hampir menjadi kesepakatan para ulama. Akan tetapi sebagian berpendapat bahwa kesejarahan arabia pra-qur'an pada masa turunnya al-qur'an merupakan latar belakang makro al-qur'an, sedangkan riwayat-riwayat asbab an-nuzul merupakan latarbelakang mikronya. pendapat ini berarti mengaggap bahwa semua ayat Alquran memiliki sebab-sebab yang melatarbelakanginya.
B. Macam-macam Ilmu Asbab Al-nuzul
Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbab an-nuzul dapat dibagi kepada :
1. Ta'addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid
Beberapa sebab yang hanya melatarbelakangi turunnya satu ayat atau wahyu. Terkadang wahyu turun untuk menanggapi beberapa peristiwa atau sebab, misalnya turunnya Q.S. Al-Ikhlas: 1-4 yang artinya "Dia-lah Allah, yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Tiada berada beranak dan tiada pula di peranakkan. Dan tiada seoarangpun yang setara dengan dengan dia" Q.S. Al-Ikhlas ayat 1-4 ini turun sebagai tanggapan terhadap orang-orang musyrik makkah sebelum nabi hijrah, dan terhadap kaum ahli kitab yang ditemui di madinah setelah hijrah. Contoh yang lain: "peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah(dalam shalatmu) dengan khusyu' Q.S. Al-Ikhlas ayat 1-4 menurut riwayat diturunkan berkaitan dengan beberapa sebab berikut :