Mohon tunggu...
Dwi Eka Adhariani
Dwi Eka Adhariani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Universitas PTIQ

Pendidikan Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penguatan Kapasitas Diri Menuju Panggilan Publik

20 November 2024   08:18 Diperbarui: 20 November 2024   08:19 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai orang yang berselimut (Muhammad). Bangunlah (untuk sholat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan. (QS. 73: 1-4)

Sebuah perintah yang diturunkan Allah, sebagai pembekalan efektif Shalat Malam dan membaca Al-Qur'an . Karena Allah sedang menyiapkan seorang da'i dan nabi yang tangguh. Dan karena nantinya tantangan yang dihadapinya tidak ringan.

Shalat Malam atau yang sering dikenal dengan qiymullail merupakan bentuk pembekalan yang efektif. Ada perlawanan terhadap keinginan hawa nafsu di sana. Saat orang sedang enak tidur atau bersembunyi di balik ketakutannya, justru Allah memerintahkan untuk melawannya. Bangunlah! Menariknya, Allah memberikan perkiraan waktu yang ideal untuk latihan penguatan mental ini. Dari sejak al-laila yang berarti seluruh malam , kecuali sedikit. Ini untuk tingkatan pertama. Kemudian, Allah menurunkannya menjadi standar. Qiymullail ini pertama kali diwajibkan, kemudian dinasakh dengan ayat ke 20 . Adapun Imam Syafi'i, Muqatil bin Sulaiman dan Ibnu Ksn mendukung pendapat Aisyah ra yang menyatakan kewajiban tersebut dihapus dengan turunnya kewajiban Shalat Lima Waktu. Dengan kebiasaan bangun pada waktu malam seperti ini, seseorang akan benar-benar mampu melawan dirinya. Inilah persiapan dan penguatan mental yang sangat bagus.

Setelah itu, perintah untuk menartilkan bacaan Al-Qur'an. Selain bertujuan untuk bisa dipahami dengan mudah, juga supaya lebih terasa dan memungkinkan untuk dijiwai. Yaitu bacaan yang dibaca dengan pelan--pelan sehingga memberi hak yang cukup dalam mengartikulasikan bacaan huruf-huruf Al-Qur'an juga hukum-hukum yang berkaitan dalam membacanya (tajwid), panjang pendeknya, idghm izh-hrnya dan sebagainya.

Mengapa perlu melakukan Qiyamul Lail dan perlu membaca Al-Qur'an? karena ini merupakan inner beauty bagi pembawa risalah. Jika dua hal ini ia berat, maka dia akan menyampaikan sesuatu tidak sampai kepada substansinya. Dan ini adalah da'bu sholihin sholat malam dalam kondisi apapun. Bisa jadi sholat malam seseorang seperti gayanya Abu Hurairah dan Abu Bakar ra sebelum tidur, atau meniru Umar ra yang melakukannya setelah tertidur. Style sholat malam seseoarang bisa jadi berbeda-beda, tapi intinya jangan pernah meninggalkan sholat malam.

Karena setiap muslim adalah penerus. Sehingga tidak merasa da'I itu adalah si fulan atau si fulanah. Terkait qualifikasi, dengan berbagai interdisipliner atau multidisipliner tidak menjadikannya terhalangi dalam menjadikannya meneruskan risalah kenabian. Siapapun ia, sebagai guru, buruh, pedagang, petani, pelaut, kontraktor, sebagai olahragawan, pekerja seni, mahasiswa dan lain sebagainya semuanya adalah penerus dakwah Rasulullah SAW dan perlu menegakkan qiyamul lain serta membaca Qur'an, mengapa?

Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.(QS.73:5)

Qaulan tsaqiila...bukan hanya Al-Qur'an. Ini adalah tugas yang berat. Tugas yang sesuai dengan kapasitas masing-masing orang. Misalnya, ada seorang anak mendapat pertanyaan dari ayahnya, kapan ia menikah. Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang berat. Pertanyaan yang dihindari para jomblo ketika kondangan. Ini ada lah qaulan tsaqiila.

Jadi qaulan tsaqiila  pada prakteknya berbeda-beda. Tetapi yang Allah maksud qaulan tsaqiila adalah untuk menyampaikan kebenaran. Karena itulah nabi Musa as berdoa "Rabbisrohli sadri wayasirli amri, wahlul uqdatammillisani yaf qauqqauli.." meminta dilapangkan dadanya, dimudahkan dalam menyampaikan dan diuraikan keluh lidahnya oleh Allah SWT.

Dalam sebuah riwayat, keluh lidahnya nabi Musa dikarenakan ketika kecil nabi Musa sempat termakan bara api. Meski ini bagian dari ayat-ayat israiliyat yang tidak dalam rangka membenarkan atau menyalahkan. Namun lebih amannya memakai pendapat lain, bahwa uqdah nabi Musa itu karena dipeliharanya beliau oleh Fir'aun dari sejak kecil. Bagaimana ia akan menyampaikan/mengkritisi seorang yang telah memberinya makan dan kehidupan. Itu sesuatu yang berat dan disebut qaulan tsaqiila. Bukan hanya itu, hubungan Musa dan Fir'aun tidak hanya seperti yang simple digambarkan layaknya tokoh antagonis dalam sebuah film, novel, roman atau sinetron. Ia adalah ayah dan anak angkat. Ada keterkaitan cinta di antara mereka. Dalam QS. Thaha diceritakan  bahwa Fir'aun tidak pernah mencintai orang seperti hal nya ia mencintai Musa. Jika diklasifikasikan manusia yang paling dicintai Fir'aun di dunia ini, bukanlah istrinya Asyiah, melainkan Musa as. Maka sangat berat bagi nabi Musa as menyampaikan kebenaran kepada ayahnya yang sangat berjasa padanya. Bahkan ketika Fir'aun tenggelampun bukan berarti nabi Musa tertawa terbahak-bahak melainkan ia menitikkan air mata.

Sebagaimana juga kisah Rasulullah menyampaikan dakwahnya kepada Abu Thalib. Dikisahkan ketika Abu Bakar ra menerima ucapan selamat dan doa dari para sahabat lainnya ketika ayahnya berislam dan turut hijrah ke Madinah, ia hanya merespon dingin. Sehingga sahabat menanyakan sebabnya dan Abu Bakar menjelaskan bahwa ia gembira akan keislaman ayahnya, akan tetapi akan lebih bergembira jika seandainya yang datang itu adalah Abu Thalib. Karena ia sedang membayangkan betapa sedihnya Rasul ketika menyaksikan Abu Thalib wafat di pangkuannya dalam keadaan masih menyukutukan Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun