Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Obituari Joko Pinurbo, Tuntas Sudah Ibadah Puisimu di Dunia

27 April 2024   20:43 Diperbarui: 28 April 2024   16:20 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisinya bukan seperti puisi penyair-penyair yang berusaha merangkai kata seindah mungkin. Bahkan siapa mengira judul puisinya sederhana, Celana, Kepada Cium, Di Bawah Kibaran Sarung. Seperti puisi Mbeling Remy Silado, kadang nakal, iseng, mengangkat tema sederhana dari lingkungan sekitar namun mampu memberikan makna besar kalau direnungkan.

Puisi menurut KBBI adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Kalau melihat unsur unsur puisinya kadang karya Jokpin tidak mengikuti rumus syair dan puisi pada umumnya. Ia bebas menciptakan bait-baitnya. 

Fokus puisinya pada makna, mantra dari ungkapan sederhana tentang celana, kibaran sarung, bahkan ada judul yang dipelesetkan dari ucapan khusus, seperti Selamat menunaikan ibadah Puisi (pelesetan dari selamat menunaikan ibadah puasa).

Joko Pinurbo saat peluncuran buku Epigram 60 (KOMPAS/Haris Firdaus) 
Joko Pinurbo saat peluncuran buku Epigram 60 (KOMPAS/Haris Firdaus) 

Interpretasi puisinya lepas, kadang kocak, seakan kata-katanya remah-remah namun jika dibaca berulang-ulang betapa mendalamnya makna puisi tersebut.

Indonesia pantas kehilangan talenta sastrawan, Sebelumnya sudah kehilangan Sapardi Djoko Damono, sekarang kehilangan Joko Pinurbo yang meninggal, Jumat Pagi 26 April 2024.

Jadi mencoba mengulik dan mencoba memahami puisi Jokpin Berjudul Doa Orang Sibuk 24 Jam sehari Berkantor di Ponselnya

Tuhan, ponsel saya rusak dibanting gempa.

Nomor Kontak saya hilang semua.

Satu-satunya yang tersisa ialah Nomor-Mu.

Tuhan Berkata:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun