Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Membangun Kewarasan dengan Menulis

20 Februari 2024   12:48 Diperbarui: 21 Februari 2024   07:27 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah sangat sabar meredam emosi tetapi berondongan kata datang dari orang yang dicintai. Gemeretak gigi menahan emosi, mencoba mencegah kecelakaan yang tidak diharapkan. 

Mengelus dada untuk mengingatkan diri bahwa tidak baik membuncahkan amarah karena di saat itu pikiran manusia dalam tahap genting, tidak ada sama sekali kejernihan yang hadir hanya kekonyolan dan dorongan iblis yang membisikkan ke telinga orang yang tengah kalap. 

Maka tulisan menjadi penenang mujarab, bukan obat-obatan psikotropik dan minuman-minuman yang hanya bisa menjadi penghiburan jiwa sementara. 

"Menulislah!"

Itu bisikan-bisikan yang datang dari sisi sebelah kanan yang menjadi tempat perimbangan dari dengusan dan rayuan maut iblis. 

Mulanya hanyalah sekumpulan kata-kata umpatan, setelah terbiasa menulis tulisan hadir dari penggalan-penggalan pengalaman hidup. 

Bukan menjadi malaikat namun meneladan kelembutan malaikat yang aku sendiri tidak terbayangkan bagaiman wajah-wajah aslinya. Dalam imajinasi penulis ia berbaju putih, mempunyai sayap dan berwajah mempesona. 

Tetapi gambaran itu hanyalah mewakili narasi-narasi yang sering dipergunakan para pujangga.

Bisa jadi malaikat adalah hati nurani, suara kalbu yang berbisik saat manusia tengah berdoa, tengah bermeditasi, dalam kontemplasi hening yang menghasilkan banyak jawaban tentang arti kebijaksanaan. 

Jangan hentikan menulis, biarkan mengalir sampai ke titik puncak, berhenti setelah mendapat intisari dari aktivitas menulis. 

Hal selanjutnya melupakan apa yang telah tertulis dan menjadi editor bijak yang harus berani memotong dan membuat kata-kata yang melompat dari tema.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun