Suasana semakin mencekam. Tiba-tiba terdengar lolongan anjing dari arah kanan.Dari belang muncul seperti bayangan berayunan. Suyut tidak berani menengok.
"Pletak!!!"
Tanpa komando Suyut berbalik dan ngacir.
"Nggak jadi pergi cil, Ayo pulang saja."
"jadi bagaimana bos. Sudah tanggung ini?"
"Pulang!"
Sambil nggedumel Precil mengikuti bosnya si preman kejam yang penakut.
***
Keberanian itu berawal dari diri sendiri.  Bila mau berani setiap orang harus menantang diri melewati batas yang sebenarnya bisa diraih. Terkadang karena takut bayangan, takut gagal, dan  dugaan-dugaan yang sebenarnya hanya wujud dari rasa tidak percaya diri membuat keberanian tidak berkembang. Butuh ketegasan dan sikap nekat hingga akhirnya segala halusinasi, dugaan dan hal-hal yang sebenarnya mitos tidak perlu ditakuti secara berlebihan. Â
Aku menemukan keberanian menaklukkan malam karena berani menantang diri, tetapi lain halnya bila ketakutan itu karena sebenarnya seseorang punya bakat untuk melihat yang tidak "terlihat". Itu aku tidak tahu solusinya. Mungkin kalau bawaannya penakut, selamanya tetap  penakut, meskipun aku sendiri tidak percaya pernyataan seperti itu.
Bila ingat jalan-jalan di desa apalagi waktu kecil jadi rindu pengin merasakan kembali bagaimana rasanya petualangan yang menegangkan itu. Suyut Sang Preman takut oleh hantu dan omelan istrinya. Rupa-rupa manusia, rupa-rupa kisah hidupnya dan rupa-rupa pula pengalaman-pengalaman baik yang menakutkan yang menyenangkan dan menyebalkan.