"Kadang normal, kadang kalau kenthirnya kambuh ngeselin."
"Ya sudah lain kali Papa janji tidak mengulangi hal seperti kemarin lagi."
"Ya, tapi camkan jangan ulangi perbuatan konyol seperti kemarin."
"Ya deh. Beib aku tidur dulu ya."
Tidurlah Mas Bro dan terlelap sampai pagi. Pagi harinya ia tidak lupa pada janjinya. Mas Bro membeli satu paket Pizza. Istrinya tentu saja girang karena makanan itu termasuk favoritnya bersama anak -- anak.
Anak Mas Bro ada tiga laki - Â laki semua. Kalau sudah berantem kadang bikin kesal terutama Ayang Beib atau nyonya yang sering ngomel - ngomel. Kadang omelannya yang berentetan bikin pengang kuping.
Suatu pagi, tampak muka capek, lelah, kesal terpancar di wajah Istri Mas Bro'
"Beib ada apa sepertinya kamu lagi kesal. Mukamu memerah begitu."
"Iya, saya capek melihat tingkah laku anak -- anak capek mulut ini menasihati. Tidak didengar. Padahal saya kurang keras apa. Semakin diomeli semakin ngelunjak mereka. "
"Tidak usah dibawa serius Mam, nanti darah tinggi lo, malah jadi penyakit. Iya kadang saya sendiri merasa Papa nggak banyak membantu menasihati mereka sih."
"Ya lain kali saya tegur mereka."