lebih asyik dengan dirinya dan obsesi megahnya
hingga lupa menghargai setiap pencapaian
karena hanya dirinya yang sempurna hingga akhirnya tega mencaci dan merendahkan.
sebegitukah sifat manusia yang cerdas
yang hanya sibuk memuji diri dan abai mencintai kekurangan orang lain.
Sudah lama aku tidak berdialog dengan sunyi, padahal dialah sebenarnya sahabat sejatiku
meski tanpa dialog aku bisa merasakan percakapan  dengannya
dalam kedamaian yang tak terkatakan.
sudah itu saja. Waktu tidak melambat hanya aku yang gagal mengikuti iramanya.
Jakarta, 27 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H