hingga terbuang sia- sia segala cita- citaku berawal
di hutan dan pusat kesunyian aku banyak menemu sahabat
aku bisa berdialog dengan jengkerik dan kunang- kunang,
merasakan keceriaan dan ketulusan dari makhluk- makhluk polos
yang tidak pernah terpikir menyakiti teman dengan kata- kata
Di kota aku seperti tercabik -- cabik
hingga meradang seluruh kuduk emosiku
banyak manusia merasa penuh kuasa, penuh kekuatan, penuh kepintaran
dan mereka menjadi bagian dari culasnya nurani
hanya memicingkan mata tanda sinis pada kemampuan orang.
Banyak manusia jalang yang jarang mendengar nuraninya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!