Padahal emak- emak sangat banyak kasusnya yang terbukti melanggar lalu lintas. Emak- emak itu sering lupa menyalakan sen bila sedang berbelok, tiba- tiba belok atau berubah arah tanpa menyalakan lampu dim.Pokoknya kalau sama emak- emak mendingan ngalah deh, hehehe...
Apapun istilahnya polisi tidur itu tidak boleh sembarangan dibuat.
Kesadaran masyarakatlah yang seharusnya bisa memfungsikan polisi tidur secara semestinya. Jika masyarakat masih selalu ingin terburu- buru, ngebut ditempat yang rawan kecelakaan, sok jagoan membalap di perkampungan padat maka itu tindakan konyol. Jangan salahkan gubernurnya jangan salahkan politik yang sedang amburadul. Introspeksilah, bertanya pada diri sendiri apakah melanggar memang sudah menjadi habit. Kalau Menganggap gagah bisa melanggar ya  sumonggo tidak perlu capek capek Jakarta jadi apa karena masyarakatnya sendiri sudah berubah dan cenderung "nggugu karepe dewe" kalau Jakarta sering memakai istilah "bodoh amat !" EGP Emang Gue Pikirin.
Jakarta harus berubah untuk mengejar ketertinggalan dengan ibu kota negara lain. Perubahan akan terjadi jika masyarakatnya sadar untuk mengikuti dan mematuhi peraturan yang dibuat pemerintah. Jika lebih suka melanggar, yang pas untuk anda ya,ke laut saja!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H