Semakin berbohong hidungnya akan memanjang dan menjadi jelek. Pesan sebenarnya adalah tidak baik jika manusia berbohong sebab hanya akan merugikan diri sendiri. Dan orang yang berbohong akan selalu dalam bayang- bayang rasa bersalah.
Tempo dan Karikatur Menyerempet Bahaya
Lalu apakah Tempo menuduh Jokowi berbohong saat menghadapi masalah pelemahan KPK ini. Media pun kemudian menjadi pengritik tajam bagi siapapun pemimpin yang diduga melakukan pembohongan publik.Â
Apakah Jokowi ada indikasi berbohong? Jangan cepat percaya, dicari dulu cerita yang sebenarnya. Manusia yang berpikir tentu harus sabar dan tidak langsung percaya pada khabar yang belum tentu benar.Â
Barangkali saja Jokowi tidak sedang berbohong, tetapi banyak pembisik, orang- orang terdekatnya, sumber kebijakannya ternyata telah berbohong dengan melaporkan cerita yang tidak sesuai, sehingga akhirnya Jokowi terkesan berbohong.
Sebuah karikatur kadang menjadi kontroversi jika ada pihak- pihak yang merasa tersindir dan tidak terima dengan kritikan pedas lewat bahasa gambar tersebut. Kalau saya menduga Jokowi tidak akan marah dengan karikatur yang dibuat Tempo.Â
Tempo memang kritis terhadap pemerintah siapapun, tetapi Tempo mesti hati- hati sebab dengan munculnya Media sosial, berita  mudah tersebar dan akan banyak bumbu mengiringi sehingga kadang berita yang benar terlihat salah dan yang viral dan sudah terlanjur dilihat oleh publik maka berita salah itu akhirnya dipercaya menjadi cerita benar sehingga mampu mengubah persepsi masyarakat.
Jokowi mungkin tidak salah tetapi karena masyarakat terlanjur terbelah maka bagi yang benar- benar fanatik menjadi pembela Jokowi maka ledakan kemarahan malah membuat rugi reputasi Jokowi sendiri yang selalu tenang menghadapi berbagai masalah yang membelitnya. Salam damai Selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H