Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jokowi, Bayangan Pinokio, dan Barisan Para Pembohong

17 September 2019   21:53 Diperbarui: 18 September 2019   17:19 1506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ah, itu biasa dilakukan oleh anak- anak, Pinokio tenang saja."

Tiba- tiba pemilik tokonya muncul. Farah dan Pinokio kaget,Tiba tiba Farah menyeret tangannya dengan tiba- tiba. Karena kaget maka Pinokiopun terjatuh dan" Tagggghhhh, ahhhh saakitt!! Farah kakiku patah."

"Dasar manusia boneka jatuh sedikit saja sudah patah, kamu itu sebenarnya bukan manusia, Pinokio, kamu hanya boneka yang disulap menjadi manusia.
Pinokio marah ketika Farah mengatakan dirinya hanyalah boneka. Ia pulang sambil meringis kesakitan.

Sesampai di rumah, Papanya melihat muka sedih Pinokio dan melihat kaki Pinokio yang terpincang- pincang.

"kamu kenapa Pinokio?"

"Ah eh Tidak apa- apa Papa, tadi aku terjatuh ketika hendak menolong teman."

Tiba- tiba hidung Pinokio memanjang.

"Jangan bohong sama Papa pinokio, semakin berbohong hidungmu akan semakin panjang"

Dengan menyesal sedih, menangis Pinokio akhirnya mengaku bahwa ia telah bohong pada Papanya. Cerita sebenarnya ia diajak Farah si anak nakal mencuri dan terjatuh saat ia lari.

"Makanya Jangan bohong Pinokio, kamu harus menjadi anak yang jujur. Semakin kamu berbohong kamu akan tersiksa oleh bayangan dosa yang mengikutimu. Kamu tidak mau khan hidungmu semakin panjang."

Itulah dongeng tentang Pinokio yang melegenda itu ( Versi ini telah dmodifikasi sendiri oleh penulis). Dongeng adalah cerita dari mulut ke mulut. Cerita Pinokio itu sudah melegenda dan menjadi peringatan pada manusia untuk tidak berbohong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun