Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Polusi Jakarta Sangat Mengkhawatirkan!

10 Maret 2019   06:18 Diperbarui: 11 Maret 2019   07:59 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kemacetan parah hampir setiap hari di ruas ruas jalanan padat jakarta menyumbang polusi dan penyakit (Tribun Medan. Tribunnews.com)

Kemacetan Lalu Lintas dan Tipisnya Kesadaran Mematuhi Rambu Lalu Lintas

 Lihat Jakarta  di sekitar Roxi, Daan Mogot, Jalan Panjang, Matraman, Palmerah, Cililitan, Kramat Jati, Kebayoran Lama, Kreo. Hampir tiap hari saat pagi ketika orang berangkat kerja dan saat pulang sekitar jam lima sore. 

Tumpukan kendaraan motor yang meraung- raung, memekakkan telinga, motor yang menyusup di antara mobil -  mobil, dengan kesabaran yang menipis. Sebentar- sebentar akan meledak emosinya jika tersenggol, sebentar- sebentar klakson berbunyi di perhentian atau saat lampu merah menyala.

kemacetan parah hampir setiap hari di ruas ruas jalanan padat jakarta menyumbang polusi dan penyakit (Tribun Medan. Tribunnews.com)
kemacetan parah hampir setiap hari di ruas ruas jalanan padat jakarta menyumbang polusi dan penyakit (Tribun Medan. Tribunnews.com)
Pengendara ingin buru- buru sampai ke tempat tujuan tanpa peduli jika rambu- rambu jalanan masih menunjukkan indikator merah, tanda kendaraan harus sabar menunggu sampai lampu hijau dan melaju. Yang ada pengendara banyak menerobos lampu merah sehingga penumpukan kendaraan tidak terelakkan dan akhirnya kemacetanlah hadiah bagi orang- orang yang tidak tertib rambu- rambu lalu lintas. 

Bayangan jalanan lancar menjadi sirna dan pengendara terpekur dengan perasaan marah karena terjebak macet. Mundur kena maju kena nah lho.

Apa guna peraturan,  hukum jika pada akhirnya hanya untuk dilanggar. Malah pelanggar lebih galak dan seperti tidak terima ketika disalahkan. Emosi masyarakat muncul ketika polisi, petugas pengatur lalu lintas mendapat berusaha menegur pelanggar. Bahkan kadang ada polisi dikeroyok oleh pengendara akibat menilang pengendara motor.

Kunci Perubahan: Masyarakat yang Harus Berubah

Itulah mengapa Jakarta tetaplah Jakarta yang dulu yang selalu bangga dengan kelakuan bar- bar dari masyarakat urban yang cenderung susah diajak tertib. Bagaimana membenahi Jakarta dan mengubah Jakarta menjadi ramah lingkungan? Yang harus berubah tentu masyarakatnya sendiri. 

Hanya dengan himbauan, spanduk -- spanduk di pinggir jalan tetap percuma. Sebab yang menjadi kunci lingkungan sehat adalah masyarakatnya sendiri yang mau diatur dan tidak masa bod dengan lingkungannya.

Tugas masyarakat sebetulnya mudah. Menasehati diri sendiri untuk sesekali tidak menggunakan kendaraan pribadi saat pergi kerja. Mengalah untuk moda transportasi umum. 

Memang ribet dan awalnya tidak nyaman karena tidak praktis, tetapi jika kemudian kebiasaan masyarakat bisa diubah pelan- pelan tentu akan mengurangi polusi yang sudah pada tingkat mengkawatirkan. Jika masyarakat sudah terbiasa naik kendaraan umum dan menyediakan waktu menikmati pedestrian yang disediakan pemerintah Ibu kota betapa segarnya kota Jakarta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun