Menghitung pendapatan para pedagang tentunya tidak sedikit perputaran uang dari berdagang di jalanan. Merekalah sebenarnya para pelaku yang menggerakkan ekonomi rakyat.Â
Kemeriahan pasar dadakan atau bisa diistilahkan "mal kaget" memberi pendapatan pada para pengusaha kecil yang lebih memilih menjadi pengusaha daripada menjadi pegawai.Â
Bisnis "mal kaget" itu cukup banyak peminatnya, tentu juga karena ada permintaan, ada pembelinya maka semakin lama banyak pedagang yang memadati jalan- jalan yang bisa digunakan untuk sarana berdagang dadakan.
Kalau ingin maju tidak perlu mengeluh, banyak peluang hadir di kota sebesar Jakarta ini. Modalnya adalah nekat, tekun dan jangan gengsi. Peluang akan selalu ada selagi ada semangat untuk mencari celah usaha.
Ujian dari para pedagang kaki lima itu adalah pungutan liar dari para preman, terkadang juga Satpol PP akan bertindak jika terjadi operasi pedagang, terutama kepada pedagang illegal.Â
Jakarta memang penuh dengan jutaan pengusaha yang berdikari yang hidup dari UMKM. Hampir setiap sore secara bergiliran di sekitar Cengkareng Timur, Daan Mogot Estate, Cengkareng Drain (dekat kampung Ambon) bergiliran para pedagang menggelar dagangannya.Â
Guna melihat dagangan mereka dilihat, para pedagang menggunakan penerangan lampu dengan mesin genset yang dikelola bersama mereka. Cukup gigih meskipun cara dagang seperti itu cukup beresiko.
Kesuksesan pedagang pasar Jebe yang ulet dapat dilihat dari pedagang Cakwe yang mangkal di depan RSUD, laris manis diserbu pembeli. Bila sudah fanatik pasti pembeli akan kembali dan menjadi langganan tetap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H