Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dilema Guru Zaman Milenial

3 Agustus 2018   14:24 Diperbarui: 3 Agustus 2018   14:40 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa mendengarkan pengalaman alumni yang sudah bekerja sebagai motivasi untuk belajar tekun dan mempelajari kehidupan pasca sekolah (dokumen pribadi)

Meskipun secara teori  pendidikan guru sekarang (Kurikulum 2013) lebih sebagai fasilitator, tetapi seharusnya guru adalah tumpuan utama sebagai pendidik dan pembentuk karakter siswa yang efektif. Donny Koesuma A.(dalam Buku Pendidikan Karakter terbitan Grasindo) menulis Guru bukanlah profesi yang mampu berdiri atas dasar kharisma pribadi. Kehadirannya selalu ada dalam jalinan relasi sosial dengan masyarakat.

 Guru bersama orang tua harus bersinergi, bukannya berseberangan. Problem keluarga bisa diredam dengan kemampuan guru untuk memberi pencerahan pada siswa didik sehingga persoalan keluarga tidak sampai mempengaruhi perfoma siswa  di sekolah. 

Sekolah itu adalah tempat menggodok mental dan menemukan jati diri, bersama guru yang berperan sebagai sahabat, orang tua, fasilitator siswa menemukan dirinya.

Menjadi guru juga perlu ditegaskan dengan ikut andil menjadi penulis sehingga pengetahuan dan kemampuan ilmu terus terasah. Untuk  itu keaktifan menulis bisa memberi nilai plus. Mari berlari mengejar zaman yang tunggang langgang ini dengan terus mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan mengelola gagasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun