Tentu ada!cari tempat tenang untuk menulis. Situasi yang mendukung akan mendorong seseorang bisa menulis dengan lancar. Tapi semuanya juga tergantung oleh pribadi masing-masing sebab ada penulis tetap bisa menulis dalam situasi apapun. Saat ramai, saat tenang, saat sedih, marah tetap saja bisa menulis. Tapi ada beberapa tipe penulis yang hanya bisa menulis jika suasana sepi, tenang, udara segar, dan lingkungan mendukung. Kunci utama mengapa menulis itu menyenangkan karena seorang penulis itu bekerja sesuai passionnya, menulis karena dorongan jiwa, menulis karena menjadi kegiatan yang mampu membangkitkan gairah hidup setelah suntuk dalam masalah-masalah yang  yang membelitnya. Setelah menulis ia menemukan ketenangan dan bisa menghadapi masalah dan memecahkan dengan cara menulis.
2. Menulis itu menikmati kehidupan
Singkirkan ambisi yang terlalu besar bahwa menulis itu akan membuat kaya  seperti JK Rowling, Andrea Hirata,Dee (Dewi Lestari). enjoy / santai adalah salah satu  kunci menikmati kegiatan menulis. Rasa santai  itu bukan berarti membiarkan liar dan tidak taat aturan. Seorang penulis adalah penikmat kehidupan apapun peristiwa bisa menjadi  sumber ide baginya. Cinta, kebencian, kesenangan, penderitaan, keputusasaan atau penyakit psikologis adalah makanan penulis. Dan ide itu tidak akan habis karena ada jutaan peristiwa, jutaan informasi yang siap diolah menjadi tulisan.
3. Sudah banyak kiat-kiat agar menulis terasa menyenangkan. Kunci utama senang menulis adalah karena menulis itu dibayangkan seperti makanan sehari-hari. Tidak ada tekanan atau paksaan yang menyebabkan seseorang menjadi benci pada suatu pekerjaan. Pekerjaan apapun jika dilakukan dengan senang hati maka hasilnya lebih maksimal daripada bekerja karena paksaan diluar dirinya. Miliki rasa senang saat menulis maka menulis menjadi lebih asyik.
4. Kebiasaan dan mantra kata-kata "Witing Tresno Jalaran Seko Kulino"
Pernahkan mendengar kata-kata Alah bisa karena biasa, atau ada ungkapan Jawa witing tresno jalaran seko kulino(awal cinta itu karena kebiasaan dan seringnya bertemu). Inti dari ungkapan itu sebetulnya ingin menunjukkan bahwa kebiasaan akan membentuk seseorang  menikmati kegiatan yang selalu dilakukan dengan kontinyu, berulang-ulang dan akhirnya menjadi kebiasaan yang menyatu dalam diri penulis. Kebiasaan akan memudahkan penulis menangkap ide-ide baru dan menuliskannya dengan bahasa yang sudah ia kuasai.
Banyak tips lain yang bisa dibaca di buku tentang kiat menulis, kiat menjadi penulis sukses, kiat menjadi penulis handal. Tapi yang utama kunci menjadi penulis adalah dengan menulis, menulis dan menulis. Tidak lupa juga jaga kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H