Selanjutnya M Dwi Marianto menulis bahwa kedua pelukis sama sama menyaksikan anomali, ironi, dan paradoks sosial politik, dimana yang dikatakan  oleh banyak pejabat, wakil rakyat, dan oleh sejumlah pemimpin kultural , jauh berbeda  dari tingkah laku mereka.Â
Sekarang ini santet yang keji adalah santet media sosial yang berdampak pembunuhan karakter.Banyak orang baik, jujur tenggelam karena fitnah media sosial yang keji.
Silahkan pembaca yang berada di sekitar Jakarta datang ke Galeri Seni Nasional Indonesia. Menonton pameran karya seni  rupa dapat memberi keseimbangan bathin di tengah kesumpekan , kemacetan kota besar dan tuntutan kehidupan kota yang  berat.Â
*Penulis adalah pemerhati pameran seni, lulusan Pendidikan seni rupa UNY
**penulis sengaja menuliskan masdibyo dengan huruf kecil seperti acuan yang ada dalam katalog pameran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H