Masdibyo yang mbalelo dari profesi  guru
Tapi rupanya hasrat senimannya lebih besar daripada hidup sebagai guru. Dengan restu keluarga, masdibyo  total melukis. Nyatanya melukis bisa membuatnya bertahan hidup dan yakin bahwa hidup berkesenian bisa memberi masa depan bagi keluarganya.Â
Penulis melihat bahwa lukisan-lukisan masdibyo memang  mempunyai segmen pasar tersendiri yang membuat lukisan tetap laku terjual.Â
Lukisan masdibyo lebih dekat ke aliran ekspresif simbolis, kesendirian, protes sosial.  masdibyo  sering gelisah melihat fenomena sosial.Â
Dalam karyanya tentang Ambalat (konfrontasi dengan Malaysia pelukis menumpahkan kekesalannya dengan simbol jari tengah yang bisa diterjemahkan sebagai wujud kekesalan dalam bahasa simbol visual yang artinya sudah diketahui penikmat lukisannya.
Gigih Wiyono dan Konsep karyanya
Gigih Wiyono menampilkan lukisan yang terkesan geometris kubistis. Pengaruh keseniannya yang lebih banyak tinggal di suasana kehidupan petani membuat Gigih selalu menampilkan lukisan dengan media kayu atau subject matter tidak jauh dari tumbuhan, binatang, kerumunan manusia dengan segala aktifitasnya. Simbol-simbol, mistifikasi, kasih ibu, serta simbol-simbol Jawa yang kental dengan kehidupan petani.
Hilangnya kearifan lokal, menjadi pemicu hancurnya nilai-nilai kehidupan dan alam sekitarnya. Selanjutnya dalam pengantar di Katalog Gigih Wiyono merepresentasikan keprihatinan di lukisannya Dewi Sri dan Kearifan lokal yang tergerus oleh  arus pragmatisme, konsumerisme dan yang menghilangkan nilai-nilai peradaban.Â
KRT. Gigih Wiyono Hadinagoro  demikian nama lengkap pelukis yang lahir tanggal 30 Agustus 1967 di Sukoharjo Solo  juga menampilkan sejumlah patung kayu dalam pameran kali ini. Patung --patung itu menampilkan karya simbolis kasih sayang ibu yang digarap  3 bulan lebih(karya paling rumit yang digelar persis di depan pintu masuk. Dengan warna dominan hijau judl patung itu Ibu.Hampir semua patung kayunya bertema ibu.
Kurator  Prof.Drs. M Dwi Marianto, MFA, Ph.D. mengibaratkan dua pelukis ini antara "Gunung dan Laut". Gunung menghasilkan sayuran dan laut menghasilkan garam. Unsur antara gunung  dan lautan bila disatukan akan menimbulkan harmoni, kenikmatan(itu yang penulis tangkap).Â