"Mari bersulang kawan, kita nikmati hari ini, menikmati kemegahanmu saat berorasi tadi"
Kopi Robusta kelas satu tersaji. Namun belum beberapa menit menikmati kopi, perut Tiwa seperti terkunci, ia seperti merasakan benda panas, mencengkeram perutnya.Dunia seperti lenyap, gelap gulita, sunyi.
Â
Dongeng malam telah tiba dunia tikus kembali i seperti semula Tiwa sang pencerah telah tewas teracuni asam sianida yang tercampur di kopi. Tiwa menjadi martir bagi sebuah upaya penegakkan etika dunia pertikusan, tapi rupanya dunia masih perlu intrik dan keculasan dan tikus berbakti dan tulus belum amat perlu untuk sekarang ini. sayang!
Â
Foto dokumen Pribadi Saat melihat pameran di Bentara Budaya