Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kitab Suci Para Tikus

2 Februari 2016   10:23 Diperbarui: 2 Februari 2016   11:24 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mari bersulang kawan, kita nikmati hari ini, menikmati kemegahanmu saat berorasi tadi"

Kopi Robusta kelas satu tersaji. Namun belum beberapa menit menikmati kopi, perut Tiwa seperti terkunci, ia seperti merasakan benda panas, mencengkeram perutnya.Dunia seperti lenyap, gelap gulita, sunyi.

 

Dongeng malam telah tiba dunia tikus kembali i seperti semula Tiwa sang pencerah telah tewas teracuni asam sianida yang tercampur di kopi. Tiwa menjadi martir bagi sebuah upaya penegakkan etika dunia pertikusan, tapi rupanya dunia masih perlu intrik dan keculasan dan tikus berbakti dan tulus belum amat perlu untuk sekarang ini. sayang!

 

Foto dokumen Pribadi Saat melihat pameran di Bentara Budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun