Mohon tunggu...
Dwi Agustina
Dwi Agustina Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar Sepanjang Hayat

Alumni Pendidikan Masyarakat - Universitas Pendidikan Indonesia, Domilisi Kota Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Keindahan "Miniatur" Gunung Rinjani di Garut

8 Februari 2024   00:38 Diperbarui: 8 Februari 2024   20:30 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri . diunduh dari Facebook  pribadi Dwi Agustina

dok. Santri Mountaineering dari ig santrimountaineering
dok. Santri Mountaineering dari ig santrimountaineering

dokpri. diunduh dari Fb pribadi Dwi Agustina
dokpri. diunduh dari Fb pribadi Dwi Agustina
Medan pendakian Jalur Sagara relatif landai namun kadang-kadang menantang, . Penting untuk diingat bahwa di Gunung Sagara tidak terdapat mata air, sehingga persediaan air minum harus mencukupi sebelum pendakian.

Saat memasuki Pos 1 menuju Pos 2, kami disuguhkan oleh pepohonan di kanan dan kiri. Setelah melewati Pos 2, suasana hutan mulai terasa sangat kental. 

Meskipun awalnya agak waswas karena khawatir akan keberadaan hewan buas, namun  tidak perlu khawatir, ternyata menurut rangernya di Gunung Sagara hanya terdapat burung dan tidak ada hewan buas karena sebelum menjadi destinasi pendakian, gunung ini adalah tempat favorit warga sekitar untuk berburu, terutama burung. 

Makin kearah puncak, perjalanan semakin menantang khususnya di pos tiga, kamu akan merasakan sensasi lutut bertemu dagu. he he 

Akhirnya, kami pun sampai di Pos 4. ada 2 pilihan tempat untuk mendirikan tenda yaitu di pos 4 dan area puncak. saat itu belum banyak pendaki jadi kami memilih untuk camping di area puncak saja, ya alasan utamanya sih agar lebih cepat melihat pemandangan Puncak Gunung Sagara. 

Dokpri diunduh dari Facebook pribadi Dwi Agustina
Dokpri diunduh dari Facebook pribadi Dwi Agustina

Dokpri diunduh dari FB pribadi Dwi Agustina
Dokpri diunduh dari FB pribadi Dwi Agustina

Gunung Sagara sendiri memiliki ciri khas yang unik dengan memiliki dua punggung sekaligus. Di sisi Timur puncak, para pendaki dapat menikmati keindahan Danau Putih vulkanik yang dikenal sebagai Talaga Bodas. 

Danau vulkanik ini telah menjadi objek wisata sejak awal abad ke-20 saat dikelola oleh pemerintah Kolonial Belanda. 

Talaga Bodas yang memiliki luas yang sangat besar dan warnanya yang putih kehijau-hijauan menciptakan kontras yang mencolok ketika dilihat dari puncak Gunung Sagara. Selain itu,  saya juga melihat ada air terjun yang pemandangannya tidak begitu kontras. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun