Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pesanan yang Tak Kunjung Datang

21 Oktober 2020   12:16 Diperbarui: 21 Oktober 2020   12:20 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Setelah cukup lama menghabiskan waktu di lantai dasar, kami berempat naik ke lantai dua. Namun, interior lantai dua yang tak kalah menarik membuat Widi, Ajeng, dan Indah kembali sibuk dengan kamera dan ponsel mereka.

Aku sendiri segera menghampiri Putri yang sudah duduk di set meja kursi dekat jendela. Niat hati ingin ikut menikmati makanan yang sudah dipesan Putri. Sama seperti Putri, perutku juga tak bisa ditipu dengan pemandangan seindah apa pun.

Namun, harapanku tak tercapai. Meja bundar di depan Putri masih bersih. Tidak ada satu pun makanan atau minuman yang terhidang di meja. Begitu pun Putri tetap asyik dengan ponselnya.

"Put, sudah pesen makanan?" tanyaku sembari menghempaskan pantat ke kursi yang ada tepat di depan Putri.

Putri hanya menganggkat tangan dengan jemari memberi tanda 'OK'. Aku paham, Putri sedang tak ingin diganggu. Karyawan teladan itu pasti sedang sibuk menyelesaikan pekerjaan kantor. Bagi Putri liburan hanyalah berpindah lokasi kerja bersama ponsel pintarnya.

Tak berapa lama Widi, Ajeng, dan Indah datang menghampiri kami. Dengan berisik mereka pamerkan foto-foto artistik yang berhasil didapat. Berkali-kali mereka mengucapkan terima kasih padaku disertai pujian lebay karena sudah kupilihkan restoran keren.

"Ndak rugi kita jauh-jauh ke sini," seloroh Widi tanpa mengalihkan pandangan dari kamera DLSR-nya. Entah sudah ada berapa ratus foto bangunan tua di dalamnya.

"Eh Put, sudah jadi pesan makan, belum?" celetuk Indah, "Sekarang kerasa banget nih lapernya!"

Kali ini Putri menanggapi dengan serius. Sekejap dia beranjak seraya memasukkan ponselnya ke dalam tas. Dia berdiri dan mengedarkan pandang mencari-cari pelayan resto untuk ditanyai.

"Nah, itu dia," kata Putri, "Mbak... Mbak, sini deh!" Putri melambai-lambaikan tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun