Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengail Ide dengan "Formula Rahasia" dari Kang Maman

7 Agustus 2020   18:30 Diperbarui: 8 Agustus 2020   20:38 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jelaslah bahwa tokoh-tokoh yang dicontohkan oleh penulis kelahiran Makassar tersebut mengajarkan kepada kita untuk peka terhadap kehadiran ide dan segera menuliskannya.

Mengail Ide dengan Formula 5W1H++

Bagaimana cara mengaplikasikan Formula 5W1H++ untuk mengail sekaligus mengelaborasi ide?

Saat menangkap suatu fenomena, kita bisa langsung menentukan W untuk WHO (SIAPA). Siapa orang (sosok/tokoh) yang berbicara atau menjadi ide kita. Mereka bisa saja ayah, ibu, anak, guru, pemimpin, atau siapa pun yang ada di sekitar kita.

Selanjutnya, temukan W untuk WHAT (APA). Apa topik yang akan kita bahas terkait dengan sosok/tokoh bersangkutan. Sebagai contoh, saat mendengar sang putri menyampaikan prinsipnya dalam berhijab 'I cover my head not my brain', sekejap di benak Kang Maman terbetik ide 'kenapa sebagai laki-laki saya tidak menulis tentang hijab'. Jadi, "WHAT" di sini adalah HIJAB. Seorang laki-laki menulis tentang kaum hijaber.

WHAT bisa saja berupa topik besar yang kemudian dapat kita turunkan menjadi sejumlah tema yang lebih kecil. Contohnya dengan "Pandemi Covid-19" sebagai topik besar, kita dapat menurunkan sejumlah tema, di antaranya "Memberi Nyawa untuk Orang Lain". Dari tema tersebut dapat terbayang siapa tokoh yang terkait, bisa saja dokter, perawat, atau relawan.

Demikian kita lakukan hal sama dalam menentukan WHERE (DI MANA). Tentukan di mana fenomena tersebut terjadi. Perihal lokasi terkait, kita harus dapat menerjemahkan lokasi secara tepat. Lokasi rumah sakit, misalnya, perlu disebut secara tepat karena pada masa pandemi Wisma Atlet pun berfungsi sebagai rumah sakit.  

Setelah itu tentukan WHEN (KAPAN) fenomena terjadi. Waktu sangat penting sehingga kita tak boleh melewatkan dan harus benar dalam menangkap. Sebagai contoh, dalam konteks tema yang sama "Memberi Nyawa untuk Orang Lain" situasi kondisi para dokter/perawat pada masa pandemi covid-19 sangat berbeda jika dibandingkan dengan bulan-bulan yang sama pada tahun 2019.

Selanjutnya, kita harus menerjemahkan WHY (MENGAPA) dan HOW (BAGAIMANA) dari fenomena yang telah dipilih. Untuk menangkapnya dengan baik kita perlu mengerahkan seluruh indra kita sekaligus memiliki kepekaan rasa.     

Kemudian, bagaimana cara mengorganisasi sejumlah ide yang dapat kita tangkap?

Kita dapat memilah ide-ide yang tertangkap dengan memasukkannya ke dalam rumah-rumah atau file/folder (dalam komputer) dan menandainya dengan hastag 'tagar' atau kata kunci. Kang Maman mencontohkan beberapa hastag-nya yang sudah terbit sebagai buku. Di antaranya #hidupkadangbegitu; #bukanbukuagama #cinta; #perempuan; dan #sobatambyar.

Setiap kata kunci atau hastag dapat kita isi/lengkapi kapan pun kita ingin menulis-tergantung datangnya inspirasi, mood, atau deadline. Kita dapat menggunakan skala prioritas, menyesuaikan deadline, atau sesuai kemampuan kita.

Arti 'Plus Plus (++)' dan Modal 5R 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun