Mohon tunggu...
Dwi Isnaini
Dwi Isnaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur yang menyukai dunia tulis menulis

Owner CV Rizki Barokah perusahaan dalam bidang makanan ringan. Penulis buku "Karakter Ayah Pebisnis untuk Sang Anak Gadis"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Ratu Saba' #1

22 September 2021   07:46 Diperbarui: 22 September 2021   08:08 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nabi Sulaiman a.s. menginspeksi pasukannya dan tidak menemukan Hudhud dalam pasukan burung. Tak lama berselang datanglah Hudhud yang mengungkapkan alasannya tidak datang dalam inspeksi tersebut.

Hudhud menyampaikan informasi menarik yang belum pernah terbersit dalam benak Nabi Sulaiman a.s. yaitu tentang negeri Saba' yang menyembah matahari.

Hudhud berupaya menyelesaikan laporannya mengenai peristiwa yang disaksikannya. Ia pun meminta maaf atas ketidakhadirannya dalam inspeksi. Hudhud berhasil menarik perhatian Nabi Sulaiman a.s. dan meyakinkannya sehingga ia selamat dari hukuman.

Baca juga: Belajar Optimis dari Burung Hudhud

Berbagai informasi yang terdengar oleh Nabi Sulaiman a.s. mengenai negeri Saba' yang mengagumkan mampu menguasai hatinya. Nabi Sulaiman a.s. berkata kepada Hudhud, "Akan kami lihat, apa kamu benar, atau termasuk yang berdusta."

Sulaiman a.s. merupakan seorang Nabi yang terhormat, raja yang agung, dengan pasukan yang besar. Nabi Sulaiman a.s. tidak bisa tinggal diam melihat seseorang yang kafir, sedangkan ia mampu menyerukan dakwah kepadanya untuk mengesakan Allah semata. Ia pun memerintahkan Hudhud untuk pergi ke negeri Saba' dan menyampaikan surat kepada mereka.

Kepada Hudhud, Nabi Sulaiman a.s. berkata, "Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan."

Burung Hudhud segera melaksanakan perintah Nabi Sulaiman a.s. untuk membawa surat tersebut ke negeri Saba'. Ia terbang dengan membawa misi penting, mengarungi pegunungan, padang pasir, dan lembah hingga sampai ke negeri Saba'.

Ia melaksanakan perintah Nabi Sulaiman a.s. dengan teliti, dan menjatuhkan surat tersebut ke istana Ratu Saba', kemudian ia terbang ke samping untuk mengamati perkembangan selanjutnya.

Sang Ratu melihat ada sepucuk surat yang datang, lalu ia mengambil dan membukanya. Ternyata itu adalah surat dari Nabi Sulaiman a.s. yang menyeru dirinya serta kaumnya agar meninggalkan penyembahan matahari dan mengajaknya untuk menyembah Allah.

Ratu Saba' pastinya sudah mendengar perihal Nabi Sulaiman, kebesaran kerajaannya, dan keluhuran kedudukannya. Ia menyebut surat tersebut sebagai 'surat yang mulia' karena surat tersebut ditulis pada kertas yang indah, tulisannya indah yang dipenuhi gaya bahasa yang halus dan dibubuhi stempel resmi kerajaan.

Nabi Sulaiman a.s. memulai suratnya dengan kalimat, "Sesungguhnya surat ini dari Sulaiman, dan sesungguhnya (isi)nya, "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri."

Surat tersebut menyerupai telegram yang isinya ringkas dan singkat. Surat itu didahului dengan Basmalah yang menunjukkan bahwa lafal Basmalah telah dikenal dan tidak asing lagi pada masa N abi Sulaiman a.s. Jadi, aqidah semua Nabi terdahulu adalah sama, hanya saja syariatnya yang berbeda.

Ratu Saba' merupakan seorang perempuan yang cerdas dan bijaksana. Ia mengetahui bahwa isi surat tersebut sangatlah penting. Ia tidak mau gegabah dalam mengambil keputusan dan segera mengumpulkan para pembesar kerajaan untuk diajak bermusyawarah. Ratu Saba' memberikan isyarat kepada para pemuka kaumnya, "Hai para pembesar kaum, berilah aku pertimbangan dalam urusan (ini)."

Setelah para pembesar kerajaan dimintai pendapat oleh Ratu Saba' mereka mengatakan, "Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada di tanganmu, maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan."

Jawaban tersebut menegaskan bahwa negeri Saba' memiliki pasukan dalam jumlah yang banyak, memiliki kekuatan, keberanian, dan ditopang dengan fisik yang kuat. Meskipun demikian, segala keputusan diserahkan kepada Sang Ratu dan mereka menyatakan kepatuhan terhadap keputusan apapun yang diambil oleh Sang Ratu.

Sang Ratu seolah-olah sudah memahami jawaban mereka. Mereka lebih suka untuk berperang. Namun, hal itu bukanlah yang dikehendaki Ratu Saba'. Ratu Saba' lebih suka untuk berdamai dengan Nabi Sulaiman a.s.

Ratu Saba' mengatakan, "Sesungguhnya para raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina, dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat."

Ratu Saba' memperingatkan para pemuka kaumnya bahwa sudah menjadi kebiasaan para raja yang lalim ketika memasuki suatu negeri secara paksa mereka pasti akan memerangi penduduknya, menumpahkan darah, menguasai harta benda, menghinakan penduduknya dengan melakukan pembantaian, penahanan, penawanan, dan bentuk penghinaan lainnya.

Kemudian Ratu Saba' mengungkapkan rencananya, "Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu."

Ratu Saba' hendak menguji Nabi Sulaiman a.s. apakah ia serius dengan apa yang dikatakan dalam isi suratnya, ataukah ia orang yang rakus terhadap materi duniawi dan bisa dibungkam dengan kilauan emas serta harta benda? Jadi Ratu saba' memutuskan untuk mengirimkan hadiah untuk Nabi Sulaiman a.s.

Ratu Saba' telah mempersiapkan hadiah dan ia mengirim utusan kepada Nabi Sulaiman a.s. Sementara itu, jenis dan jumlah hadiah tersebut tidak dijelaskan dalam Al-Qur'an secara terperinci.

Burung Hudhud yang diperintah untuk membawa surat dari Nabi Suaiman a.s. setelah menjatuhkan surat itu, ia kemudian menjauh dari pandangan untuk mencari tahu sikap mereka. Setelah tahu apa yang akan diperbuat Ratu Saba', burung Hudhud terbang dengan cepat hingga sampai di hadapan Nabi Sulaiman a.s., lalu mengabarkan pada beliau rencana Ratu Saba'.

Utusan sang Ratu yang membawa hadiah telah sampai kepada Nabi Sulaiman a.s. mereka membawa hadiah yang akan dipersembahkan kepada Nabi Sulaiman a.s.

Nabi Sulaiman a.s. menolak hadiah tersebut dan mencela perbuatan mereka karena telah berusaha memberikan suap berupa harta benda, serta membeli harga diri dengan hadiah-hadiah. Nabi Sulaiman a.s. berkata kepada utusan tersebut, "Apakah (patut) kamu menolong aku dengan harta? Maksudnya adalah apakah kalian akan menyuapku dengan harta ini?

"Maka apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu." Maknanya adalah: Aku (Nabi Sulaiman a.s.) tidak membutuhkan harta kalian, karena Allah telah memberikan banyak kenikmatan dan harta yang melimpah yang lebih baik dari apa yang kalian miliki.

Kemudian Nabi Sulaiman a.s. memberikan ancaman keras dan peringatan terakhir, serta memberikan surat lagi agar dibawa utusan Ratu Saba' tersebut. Nabi Sulaiman berkata, "Kembalilah kepada mereka, sungguh kami akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak kuasa melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba') dengan terhina dan mereka menjadi (tawanan) yang hina."

Ibnu Katsir mengatakan, "Tatkala utusan itu pulang ke negeri Saba' dengan membawa kembali hadiah dan menyampaikan respon Nabi Sulaiman, Ratu saba' bersama kaumnya taat dan patuh menuruti apa yang diperintahkan Nabi Sulaiman. Kemudian Ratu Saba' bersama bala tentaranya menghadap Nabi Sulaiman dengan penuh kepatuhan dan tunduk dalam Islam.

Bersambung....

Bahan bacaan:

Humam Hasan Yusuf Shalom. 2006. Sulaiman 'Alaihissalam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun