Nabi Sulaiman a.s. memulai suratnya dengan kalimat, "Sesungguhnya surat ini dari Sulaiman, dan sesungguhnya (isi)nya, "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri."
Surat tersebut menyerupai telegram yang isinya ringkas dan singkat. Surat itu didahului dengan Basmalah yang menunjukkan bahwa lafal Basmalah telah dikenal dan tidak asing lagi pada masa N abi Sulaiman a.s. Jadi, aqidah semua Nabi terdahulu adalah sama, hanya saja syariatnya yang berbeda.
Ratu Saba' merupakan seorang perempuan yang cerdas dan bijaksana. Ia mengetahui bahwa isi surat tersebut sangatlah penting. Ia tidak mau gegabah dalam mengambil keputusan dan segera mengumpulkan para pembesar kerajaan untuk diajak bermusyawarah. Ratu Saba' memberikan isyarat kepada para pemuka kaumnya, "Hai para pembesar kaum, berilah aku pertimbangan dalam urusan (ini)."
Setelah para pembesar kerajaan dimintai pendapat oleh Ratu Saba' mereka mengatakan, "Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada di tanganmu, maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan."
Jawaban tersebut menegaskan bahwa negeri Saba' memiliki pasukan dalam jumlah yang banyak, memiliki kekuatan, keberanian, dan ditopang dengan fisik yang kuat. Meskipun demikian, segala keputusan diserahkan kepada Sang Ratu dan mereka menyatakan kepatuhan terhadap keputusan apapun yang diambil oleh Sang Ratu.
Sang Ratu seolah-olah sudah memahami jawaban mereka. Mereka lebih suka untuk berperang. Namun, hal itu bukanlah yang dikehendaki Ratu Saba'. Ratu Saba' lebih suka untuk berdamai dengan Nabi Sulaiman a.s.
Ratu Saba' mengatakan, "Sesungguhnya para raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina, dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat."
Ratu Saba' memperingatkan para pemuka kaumnya bahwa sudah menjadi kebiasaan para raja yang lalim ketika memasuki suatu negeri secara paksa mereka pasti akan memerangi penduduknya, menumpahkan darah, menguasai harta benda, menghinakan penduduknya dengan melakukan pembantaian, penahanan, penawanan, dan bentuk penghinaan lainnya.
Kemudian Ratu Saba' mengungkapkan rencananya, "Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu."
Ratu Saba' hendak menguji Nabi Sulaiman a.s. apakah ia serius dengan apa yang dikatakan dalam isi suratnya, ataukah ia orang yang rakus terhadap materi duniawi dan bisa dibungkam dengan kilauan emas serta harta benda? Jadi Ratu saba' memutuskan untuk mengirimkan hadiah untuk Nabi Sulaiman a.s.
Ratu Saba' telah mempersiapkan hadiah dan ia mengirim utusan kepada Nabi Sulaiman a.s. Sementara itu, jenis dan jumlah hadiah tersebut tidak dijelaskan dalam Al-Qur'an secara terperinci.