Mohon tunggu...
Dwi LestariLukviana
Dwi LestariLukviana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Life Goes On

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Perempuan dalam Meningkatkan Perekonomian Keluarga Melalui Bisnis Makanan

6 Februari 2022   20:00 Diperbarui: 6 Februari 2022   20:05 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelurahan Bolo merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kabupaten Boyolali. Terletak 30 Km dari pusat kota. Menariknya terdapat puluhan hingga ratusan wirausahawan skala mikro yang bergerak pada bidang jasa makanan. Bidang jasa makanan tersebut cukup bervariasi, mulai dari pedagang keliling maupun pedagang pangkalan. 

Variasi usaha yang mereka lakukan pun berbeda-beda, mulai dari bubur sumsum, bakso, bubur ayam, mie ayam, hingga penjualan sayur-sayuran keliling. Selain itu, Kelurahan Bolo juga memiliki pasar tradisional di tengah desa. Menariknya hampir semua penjual adalah perempuan.

Hal ini membuat penulis penasaran apa yang melatarbelakangi para perempuan tangguh ini melakukan wirausaha saat fenomena sosial bergeser untuk mendomestikasi perempuan. Bagaimana peran perempuan dalam meningkatkan perekonomian keluarga dengan berwirausaha.

Hipotesa awal dari fenomena para perempuan turut bekerja/berwirausaha adalah karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang pertama yaitu biaya hidup yang kian mahal. Tak hanya kebutuhan pokok, bahkan kebutuhan lain seperti membeli alat kecantikan, pulsa HP, dan lain sebagainya turut memperberat pengeluaran keluarga.

Yang kedua adalah faktor mahalnya menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi. Faktor kedua pada hipotesa ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan pendidikan menjadi sangat penting namun biaya pendidikan selalu bertambah menjadi lebih tinggi. Sudah menjadi lazim ketika semua orang tua menginginkan anaknya menjadi orang sukses dengan berpendidikan tinggi.. 

Namun semakin tinggi pendidikan semakin mahal pula biaya yang harus di keluarkan untuk menyekolahkan anak. Memang pemerintah memberikan beasiswa kepada anak yang kurang mampu namun tak semua anak mendapatkan hak tersebut. Sehingga membuat orangtua harus bekerja lebih ekstra demi membiayai anak sekolah.

Hipotesa tersebut menjadi dasar titik keberangkatan penelitian yang dilakukan di Kelurahan Bolo.

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penulis melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) dengan beberapa informan sesuai dengan kriteria berikut:

Perempuan wirausaha berstatus single parent

Perempuan wirausaha berstatus menikah dengan suami bekerja/berwirausaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun