Kelurahan Bolo merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kabupaten Boyolali. Terletak 30 Km dari pusat kota. Menariknya terdapat puluhan hingga ratusan wirausahawan skala mikro yang bergerak pada bidang jasa makanan. Bidang jasa makanan tersebut cukup bervariasi, mulai dari pedagang keliling maupun pedagang pangkalan.Â
Variasi usaha yang mereka lakukan pun berbeda-beda, mulai dari bubur sumsum, bakso, bubur ayam, mie ayam, hingga penjualan sayur-sayuran keliling. Selain itu, Kelurahan Bolo juga memiliki pasar tradisional di tengah desa. Menariknya hampir semua penjual adalah perempuan.
Hal ini membuat penulis penasaran apa yang melatarbelakangi para perempuan tangguh ini melakukan wirausaha saat fenomena sosial bergeser untuk mendomestikasi perempuan. Bagaimana peran perempuan dalam meningkatkan perekonomian keluarga dengan berwirausaha.
Hipotesa awal dari fenomena para perempuan turut bekerja/berwirausaha adalah karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang pertama yaitu biaya hidup yang kian mahal. Tak hanya kebutuhan pokok, bahkan kebutuhan lain seperti membeli alat kecantikan, pulsa HP, dan lain sebagainya turut memperberat pengeluaran keluarga.
Yang kedua adalah faktor mahalnya menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi. Faktor kedua pada hipotesa ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan pendidikan menjadi sangat penting namun biaya pendidikan selalu bertambah menjadi lebih tinggi. Sudah menjadi lazim ketika semua orang tua menginginkan anaknya menjadi orang sukses dengan berpendidikan tinggi..Â
Namun semakin tinggi pendidikan semakin mahal pula biaya yang harus di keluarkan untuk menyekolahkan anak. Memang pemerintah memberikan beasiswa kepada anak yang kurang mampu namun tak semua anak mendapatkan hak tersebut. Sehingga membuat orangtua harus bekerja lebih ekstra demi membiayai anak sekolah.
Hipotesa tersebut menjadi dasar titik keberangkatan penelitian yang dilakukan di Kelurahan Bolo.
Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penulis melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) dengan beberapa informan sesuai dengan kriteria berikut:
Perempuan wirausaha berstatus single parent
Perempuan wirausaha berstatus menikah dengan suami bekerja/berwirausaha