Mohon tunggu...
Dwi Mardikawati
Dwi Mardikawati Mohon Tunggu... Guru - Kepala TK Permata Bunda Loli Oge

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak melalui Video Media Dongeng

13 Januari 2024   09:48 Diperbarui: 1 Februari 2024   15:59 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama Mata Pelajaran : PAUD

Tempat Pelaksanaan : TK Permata Bunda Loli Oge

Nama Mahasiswa        : Dwi Mardikawati

Nama Dosen                  : Dr. Rika Kurnia. R, S.Pd., M.Pd

Nama Guru Pamong  : Faliha Mahnur,S.Pd., M.Pd

Situasi :

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah

Latar belakang        masalah          pada    kegiatan pembelajaran:

Metode mengajar guru masih monoton, media pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, model pembelajaran yang kurang menarik, karakteristik anak yang berbeda, motivasi anak dalam kegiatan belajar masih rendah.

Sebelum dilaksanakan PPL di kelompok B TK Permata Bunda Loli Oge, masih banyak dijumpai anak yang belum meningkat dalam kemampuan menyimak, sehingga kita membutuhkan media yang bervariasi, model pembelajaran yang menarik dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak untuk meningkatkan kemampuan menyimak anak tersebut.

Guru harus dapat memberikan stimulus yang tepat untuk menungkatkan perkembangan kemampuan literasi pada anak. Pengenalan pembelajaran melalui video video animasi yang beragam pada tingkat TK bertujuan agar anak dapat memahami dan mengenal dasar dasar menyimak. Dengan kemampuan  menyimak anak, akan membantu perkembangan bahasa anak seperti kemampuan mendengar, menulis, menyimak dan membaca dengan mudah.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembangakan kemampuan menyimak pada anak adalah melalui penggunaan media, metode dan model pembelajaran dalam proses kegiatan pembelajaran.

Video dongeng adalah media yang mudah digunakan dan mudah didapatkan, video  juga dapat dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan.

Metode bermain dapat meningkatkan keaktifan anak dalam proses belajar mengajar, aktivitas anak bukan hanya fisik tetapi juga mental, dapat membangkitkan anak dalam belajar, dapat memupuk solidaritas dan kerja sama.

Model Problem Based Learning (PBL) adalah salah satu model pembelajaran berbasis HOTS. Selain itu topik dalam kegiatan pembelajaran konkret, dekat dengan pengalaman pribadi anak, menarik, memiliki potensial secara emosional dan intelektual, berkaitan kehidupan sehari-hari, sehingga anak dapat aktif dan kreatif dalam memecahkan masalah.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan ?

Praktik ini perlu untuk dibagikan karena melalui penerapan pendekatan Problem Based Learning pada kegiatan pembelajaran melalui penggunaan video media dongeng dapat meningkatkan kemampuan anak dalam menyimak pembelajaran. Selain untuk memotivasi diri sendiri juga diharapkan dapat menjadi  referensi bagi orang lain.

 

Apa yang menjadi peran dan Tanggung jawab anda dalam praktik ini ?

Adapun peran dan tanggungjawab saya dalam praktik ini adalah sebagai seorang guru yang mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif dengan menggunakan media yang tepat dan model pembelajaran inovatif sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik.

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapaitujuan tersebut

Anak masih kurang fokus pada kegiatan pembelajaran berlangsung karena belum terbiasa dengan kegiatan ini (saat pengambilan video )

Anak terlambat datang sekolah karena cuaca mendung dan gerimis

Pengambilan video saat melakukan aksi pake hp dengan penyimpanan yang kurang sehingga video tidak terlalu lengkap.

Ada 3 anak belum termotivasi untuk melakukan kegiatan main yang sudah disediakan.

 

Siapa saja yang terlibat ?

  • Guru sebagai fasilitator
  • Kepala sekolah sebagai koordinator
  • Dosen beserta guru pamong sebagai pembimbing
  • Rekan sejawat / guru dan saudara saudara sebagai juru kamera dan pendukung terlaksananya kegiatan
  • Orang tua anak sebagai pendukung
  • Anak Kelompok B sebagai peserta pada kegiatan praktik PPL

Langkah – langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut ?

  • Memberikan ice breaking sehingga fokus anak bisa kembali kekegiatan.
  • Meminjam hp keluarga untuk pengambilan video saat melakukan aksi.
  • Menunggu anak datang baru memulai kegiatan pembelajaran.
  • Membimbing anak yang belum termotivasi untuk melakukan kegiatan main yang sudah disediakan

Strategi apa yang digunakan ?

Menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning ( orientasi masalah, menggorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah )

HOTS ( Higher Order Thinking Skill ) yaitu anak sebagai objek pada kegiatan pembelajaran mampu berpikir kritis dengan    mengamati,        mengetahui, menerapkan, menganalisis, mengkaji, mengevaluasi dan mengkreasikan.

TPACK ( Technologi, Pedagogical, Content, Knowledge ) yaitu pengetahuan teknologi seperti laptop, hp android, dan lain sebagainya yang memperlihatkan kecanggihan media audio visual.

Bagaimana prosesnya ?

Proses pembelajaran dimulai dari perencanaan yaitumeliputi :

  • Merumuskan tujuan pembelajaran, materi, media, model pembelajaran dan metode pembelajaran
  • Menyiapkan materi yang dibutuhkan , seperti peralatan dan bahan pembelajaran
  • Setting lingkungan main

PELAKSANAAN:

TAHAP I

  • Menyimak video dongeng udin dan dua anak ayam
  • Guru menyampaikan topik pembelajaran dan mengajukan pertanyaan pemantik untuk menstimulasi anak.
  • Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menjawab pertanyaan pemantik yang telah diajukan.
  • Guru memberikan penguatan kepada anak tentang jawabannya.
  • Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk mengajukan pertanyaan terkait video yang sudah di simak.

TAHAP      II     MENGORGANISASI      SISWA     UNTUK BELAJAR

  • Guru membagi beberapa kelompok
  • Guru memperkenalkan media yang akan digunakan dan menjelaskan cara bermain
  • Anak memilih kegiatan main sesuai dengan minatnya.

TAHAP III. MEMBIMBING PENYELIDIKAN INDIVIDU DAN KELOMPOK

  • Guru memandu kegiatan main
  • Guru melihat dan menilai setiap kegiatan yang

TAHAP IV. MENGEMBANGKAN DAN MENYAJIKAN SOLUSI

  • Anak mulai melakukan kegiatan main mewarnai gambar
  • Anak melakukan kegiatan main yang ke dua yaitu kolase huruf
  • Selanjutnya kegiatan main mencocokan gambar dengan angka

TAHAP V. MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI PROSES

  • Guru memantau keaktifan dan proses kegiatan main yang dilakukan anak
  • Guru bersama anak mengecek hasil anak masing masing
  • Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok
  • Dampak dari pendekatan Problem Based Learning dan penerapan media kartu huruf.
  • Penerapan kegiatan pembelajaran berbasis HOTS
  • Anak lebih mudah mengenal huruf dikarenakan media kartu huruf mudah digunakan dan mudah didapat
  • Guru termotivasi untuk mengubah pembelajaran yang biasa – biasa saja menjadi lebih menarik dengan menayangkan video youtube
  • Suasana belajar lebih menyenangkan.
  • Anak lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran
  • Nilai / hasil belajar anak meningkat.

Apakah kegiatan yang telah dilakukan ini efektif? 

Kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning dan media pembelajaran ini cukup membantu dan efektif, karena dapat menarik minat dan merubah anak menjadi lebih baik lagi dalam proses kegiatan pembelajaran ini. Khususnya untuk anak yang belum mampu dalam hal menyimak. Dengan penggunaan video media dongeng dapat meningkatkan     kemapuan menyimak anak, mengembangakan

daya ingat otak kanan, dan mengembangkan kemampuan otak kanan karena dapat melatih kecerdasan emosi, kreatif

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan ?

Hasil yang diperoleh cukup efektif karena membuat anak lebih termotivasi, bersemangat dan merasa pembelajaran tidak membosankan sehingga mereka menjadi lebih antusias dan aktif dalam proses pembelajaran berlangsung sehingga mendapat respon positif dari orang tua, kepala sekolah dan rekan sejawat terhadap aksi yang telah dilaksanakan.

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan ?

Faktor keberhasilan dalam kegiatan yang telah dilakukan adalah :

  • Kegiatan         pembelajaran lebih    terarah        dan sistematis
  • Kerjasama yang baik dengan kepala sekolah
  • Kerjasama dari teman sejawat dan saudara
  • Dukungan dari orang tua anak
  • Lingkungan sekolah yang kondusif
  • Sarana dan prasarana yang memadai
  • Perangkat pembelajaran yang lengkap
  • Jaringan internet yang stabil

Daftar Pustaka

Nur (2020). Pengaruh Video Media Dongeng Terhadap Pengembangan Kemampuan Menyimak Anak Kelompok B Di Taman Kanak-Kanak Mentari Kabupaten Takalar.

 

Widi (2016). Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Anak Melalui Penggunaan Media Film Animasi.

 

Fauzi (2015). Penggunaan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak Mahasiswa.

Diakses pada: 24 November 2023, jam 21:15 WITA. Diakses dari : Link : https://journal.unsika.ac.id/index.php/solusi/article/view/171

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun