Di era modern saat ini, tantangan dalam pengembangan kualitas pendidikan umat muslim semakin kompleks. Adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, globalisasi, dan perubahan sosial yang terjadi membuat pendidikan umat muslim harus mampu menyesuaikan diri dengan dinamika yang ada. Selain itu, isu-isu yang berkaitan dengan pluralisme, multikulturalisme, dan harmonisasi antarumat beragama juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan dalam pengembangan kualitas pendidikan umat muslim.
Banyak artikel maupaun pemberitaan yang memberikan narasi dan pembahasan terkait meredupnya etos keilmuwan muslim di era modern saat ini (Kosim, 2008). Hal ini didasarkan pada realita bahwa sebelumnya Islam telah menoreh masa kejayaan dalam bidang ilmu pengetahuan dengan munculnya cendekiawan-cendekiawan Islam pada 750 M - 1258 M. Kemajuan-kemajuan yang ada dalam ilmu pengetahuan sangat beragam. Dalam disiplin ilmu agama, ilmuwan islam berkontribusi dalam ilmu tafsir, hadits, kalam dan fiqh. Sementara kemajuan dalam ilmu umum meliputi filsafat, kedokteran, astronomi, matematika, dan geografi.
Selain itu, pengembangan kualitas pendidikan umat muslim di era modern juga dipengaruhi oleh kurikulum, tenaga pendidik, dan sarana prasarana yang memadai (Siregar, 2020). Dilansir dari CNN Indonesia (2021) Indonesia masih mengalami masalah terkait dengan bidang pendidikan dimana tingkat pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Berdasarkan data dari BPS (2021), pendidikan masyarakat Indonesia yang bekerja masih di dominasi oleh lulusan SD dengan persentase sebesar 37,41%.
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, penting untuk melihat bagaimana pengembangan pendidikan di Indonesia saat ini, apalagi jika dikaitkan dengan komunitas Muslim di Indonesia yang notabane merupakan mayoritas tetapi kurang partisipatif secara penuh dalam upaya membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi.
A. Tantangan dalam Pengembangan Pendidikan Umat Muslim
Pada dasarnya, selalu ada tantangan yang harus dihadapi, termasuk dalam bidang pendidikan. Tantangan pendidikan Islam di era modern melibatkan berbagai macam parameter-parameter yang ada di lapangan. Parameter-parameter tersebut diantaranyya adalah perubahan pola pikir masyarakat, pengaruh teknologi dalam pendidikan, dan fasilitas dalam pendidikan.
Perubahan pola pikir masyarakat menjadi tantangan besar bagi pendidikan Islam di zaman modern ini. Seiring berjalannya waktu, masyarakat sering dipengaruhi oleh pandangan dan nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran Islam. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya minat dan pemahaman yang mendalam tentang pendidikan Islam. Oleh karena itu, pendidikan Islam harus menjawab tantangan mengubah pola pikir masyarakat agar memahami dan menghayati pentingnya pendidikan agama.
Dampak teknologi terhadap pendidikan merupakan tantangan lain yang dihadapi pendidikan Islam di zaman modern. Teknologi telah secara signifikan mengubah cara kita belajar dan menerima informasi. Namun, penggunaan teknologi di dalam kelas juga dapat mempengaruhi bagaimana pembelajaran agama dilakukan. Tantangan ini menuntut penggunaan teknologi secara bijak dalam pendidikan Islam untuk membuat materi keagamaan yang berkualitas tersedia lebih luas dengan tetap melestarikan nilai-nilai tradisional dan spiritualitas dalam pendidikan.
Fasilitas yang diperoleh dari lembaga pendidikan merupakan isu penting dalam tantangan pendidikan Islam di zaman modern ini. Fasilitas yang memadai seperti gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium dan fasilitas pendukung lainnya sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang efektif. Namun, tidak semua lembaga pendidikan Islam memiliki fasilitas yang memadai untuk menunjang proses belajar mengajar yang optimal. Tantangan ini mendorong perluasan dan peningkatan lembaga pendidikan Islam untuk menyediakan siswa dengan lingkungan belajar yang baik dan merangsang untuk mengembangkan pemahaman agama yang mendalam.
B. Peran Pendidikan Islam dalam Menyongsong Tantangan Global
Tantangan global yang dihadapi oleh umat Muslim saat ini sangat beragam dan kompleks. Salah satu tantangan utamanya adalah islamofobia, yaitu ketakutan, ketidakpercayaan, dan diskriminasi terhadap umat Islam secara sistemik. Islamofobia mengakibatkan stigma negatif dan persepsi yang salah terhadap agama Islam, yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari, pendidikan, dan kesempatan kerja umat Muslim.
Selain itu, globalisasi dan kemajuan teknologi juga membawa tantangan baru bagi umat Muslim. Dalam era informasi yang cepat dan terhubung, akses ke berbagai pandangan dan ideologi yang berbeda dapat mempengaruhi pemahaman dan praktik agama. Hal ini menuntut umat Muslim untuk memiliki pemahaman yang mendalam dan kritis terhadap ajaran Islam, sehingga dapat menghadapi tantangan pemikiran yang datang dari luar.
Dalam menghadapi tantangan global ini, pendidikan Islam memainkan peran penting. Melalui pendidikan Islam yang berkualitas, umat Muslim dapat memperoleh pemahaman yang benar dan menyeluruh tentang ajaran agama mereka. Pendidikan Islam dapat membantu membangun kepercayaan diri dan identitas keislaman yang kuat di tengah lingkungan yang tidak selalu mendukung.
Selain itu, pendidikan Islam juga dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tantangan modern, seperti literasi digital, keterampilan berpikir kritis, dan toleransi terhadap perbedaan. Dengan demikian, umat Muslim dapat berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat global, berkontribusi dalam pembangunan sosial, dan menangani islamofobia melalui pemahaman yang baik tentang agama dan dialog antaragama yang konstruktif.
Pendidikan Islam juga dapat memperkuat nilai-nilai kesetaraan, keadilan, dan perdamaian dalam masyarakat. Dengan memberikan pemahaman yang benar tentang agama, pendidikan Islam dapat mendorong umat Muslim untuk menjadi agen perubahan positif dalam mengatasi konflik, merawat lingkungan, dan mempromosikan hubungan harmonis antara umat beragama yang berbeda.
C. Strategi Pengembangan Kualitas Pendidikan Umat Muslim
      Dalam menghadapi tantangan-tantangan di era modern, tentunya perlu menyapkan strategi-strategi dalam mengembangkan kualitas pendidikan umat Muslim di Indonesia. Berikut ini strategi-strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia.
- Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pendidikan Islam
Dalam upaya pengembangan kualitas pendidikan Islam, langkah awal yang perlu diambil adalah menumbuhkan kesadaran pentingnya pendidikan Islam. Perlu kerja sama berbagai pihak yang secara aktif terlibat dalam mengedukasi siswa tentang nilai-nilai agama, ajaran Islam, dan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari. Pihak terkait perlu mengorganisir diskusi, pengajian, dan kegiatan yang mendorong refleksi tentang pentingnya pendidikan Islam dalam membentuk karakter yang kuat, moralitas yang baik, dan kepedulian sosial yang tinggi. Selain itu, perlu juga untuk menyampaikan pesan-pesan inspiratif melalui ceramah, pengalaman nyata, dan contoh nyata dari tokoh-tokoh yang berhasil dalam mengaplikasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan. Dengan menumbuhkan kesadaran ini, diharapkan tumbuh sikap menghargai dan memprioritaskan pendidikan Islam sebagai landasan penting dalam mencapai kesejahteraan spiritual dan intelektual yang holistik.
- Pengembangan kurikulum pendidikan Islam
Pengembangan kurikulum pendidikan Islam menjadi aspek penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Lembaga pendidikan perlu merancang kurikulum yang komprehensif dan relevan dengan kebutuhan siswa. Nilai-nilai agama, ajaran Islam, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini harus dipertimbangkan dalam merancang materi pembelajaran. Kurikulum pendidikan Islam juga menekankan pengembangan karakter, etika, dan keterampilan kehidupan sehari-hari yang berlandaskan pada nilai-nilai agama. Selain itu, dalam pengembangan kurikulum, dilakukan integrasi dengan mata pelajaran lain untuk menciptakan pemahaman holistik dan mengaitkan ajaran Islam dengan konteks kehidupan. Dengan adanya kurikulum yang relevan dan inklusif, diharapkan pendidikan Islam dapat memberikan  pemahaman yang mendalam tentang agama, membentuk akhlak yang baik, serta mempersiapkan pelajar dalam menghadapi tantangan dunia modern dengan landasan nilai-nilai agama yang kuat.
- Pembinaan kualitas tenaga pendidik Islam
Pembinaan kualitas tenaga pendidik Islam menjadi fokus utama dalam pengembangan kualitas pendidikan. Lembaga pendidikan harus mengidentifikasi kebutuhan pengembangan profesional bagi para pendidik Islam. Pihak terkait mengadakan workshop, pelatihan, dan seminar reguler yang difokuskan pada pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam, metode pengajaran yang inovatif, dan peningkatan keterampilan pedagogis. Selain itu, para pendidik Islam didorong untuk melanjutkan pendidikan dan mengikuti program pengembangan lanjutan untuk meningkatkan keahlian mereka dalam mengajar dan membimbing siswa. Pembinaan ini tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga melibatkan pengembangan kepemimpinan, komunikasi, dan etika dalam mendidik siswa. Dengan pembinaan kualitas tenaga pendidik Islam yang berkelanjutan, diharapkan pendidikan Islam dapat memberikan pengalaman belajar yang berkualitas, relevan, dan menginspirasi bagi siswa dalam mengembangkan potensi mereka secara holistik.
- Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan Islam
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan Islam merupakan langkah penting dalam pengembangan kualitas pendidikan. Lembaga pendidikan terkait perlu berupaya untuk mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Lembaga pendidikan bekerja sama dengan pemerintah, yayasan, dan masyarakat untuk memperoleh dukungan dalam memperbaiki atau membangun fasilitas seperti ruang kelas yang nyaman, perpustakaan yang lengkap, laboratorium yang modern, area olahraga yang memadai, dan fasilitas teknologi yang memadai. Selain itu, juga dilakukan perbaikan dalam hal pengadaan bahan ajar, perangkat pembelajaran, dan sumber daya pendukung lainnya. Dengan adanya peningkatan sarana dan prasarana yang memadai, diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih baik, guru dapat mengajar dengan lebih efektif, dan proses pembelajaran dapat berlangsung secara optimal. Peningkatan sarana dan prasarana ini juga dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam mengeksplorasi pengetahuan agama Islam serta mengembangkan potensi mereka secara lebih baik.
D. Perspektif Antropolog Muslim terkait Pengembangan Kualitas Pendidikan di Indonesia
Sebagai disiplin ilmu yang mempelajari manusia dalam konteks budaya dan sosial, Antropologi memiliki peran penting dalam pengembangan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam perspektif Antropolog Muslim, pendidikan haruslah mengakomodasi budaya dan nilai-nilai Islam yang menjadi identitas utama masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan kualitas pendidikan tidak hanya meliputi aspek akademik semata, namun juga aspek kultural dan sosial yang relevan dengan masyarakat tempat pendidikan berada.
Dilansir dari Sigijateng.id (2021), Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra, M.A., M. Phil. sebagai narasumber dalam stadium general yang berjudul "Ilmuwan Muslim Indonesia: Evaluasi Untuk Aksi", menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh mulai dari hulu hingga hilir dalam dunia keilmuan Islam. Prof. Heddy menyoroti bahwa masih ada banyak regulasi yang menghambat kinerja para peneliti. Ia menanyakan mengapa tokoh-tokoh ilmu pengetahuan dari kalangan Islam belum mencapai prestasi yang membanggakan. Salah satu alasan yang disebutkan adalah kurangnya sumber daya manusia, fasilitas, dan kelembagaan yang memadai.
Beliau menekankan perlunya perubahan besar dalam memberikan dukungan kepada ilmuwan dan peneliti dari kalangan Islam. Langkah-langkah yang dapat diambil antara lain adalah pengembangan perpustakaan dan laboratorium, mengurangi beban administrasi agar lebih banyak waktu tersedia untuk studi, kajian, dan penelitian. Dengan demikian, ilmuwan dapat menjadi lebih produktif karena dapat fokus sepenuhnya pada penelitian.
Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, Prof. Heddy menegaskan pentingnya membangun budaya keilmuan yang inklusif, seperti pengembangan tradisi membaca, kerjasama antar ilmuwan lintas bidang, kerjasama antar pembaca, penerjemahan buku asing, dan kemampuan menulis. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya daya saing ilmuwan Islam adalah kemampuan bahasa asing dan bahasa internasional yang rendah. Prof. Heddy menyebutkan bahwa keterbatasan ini menghambat akses terhadap buku-buku berkualitas internasional. Selain itu, kekurangan fasilitas perpustakaan dan kurangnya inovasi di lembaga pendidikan juga menjadi masalah. Aturan-aturan akademik yang tidak tepat juga dapat menghambat penelitian dan pengembangan ilmu.
Beliau juga menekankan bahwa budaya berilmu pengetahuan bukan hanya sebatas kuliah, skripsi, atau disertasi. Budaya penelitian dan membaca harus menjadi senjata utama dalam membangun budaya ilmu pengetahuan. Kerja sama antar peneliti lintas bidang dan penguasaan bahasa asing serta proyek penerjemahan buku asing juga dianggap penting untuk mengembangkan dunia keilmuan. Dengan melakukan evaluasi menyeluruh, memberikan dukungan yang memadai, dan membangun budaya keilmuan yang kuat, diharapkan ilmuwan Muslim Indonesia dapat meningkatkan daya saing mereka dan memberikan kontribusi yang berharga dalam perkembangan ilmu pengetahuan di era modern.
E. Kontribusi Antropolog Muslim di Masa Depan dalam Pengembangan Kualitas Pendidikan
Kontribusi antropolog Muslim dalam pengembangan kualitas pendidikan dapat menjadi hal yang penting dan berdampak positif. Berikut adalah beberapa kontribusi yang dapat diberikan oleh antropolog Muslim dalam pengembangan kualitas pendidikan:
- Melakukan penelitian etnografis: Penelitian etnografis dapat berkontribusi untuk memahami budaya, tradisi, dan nilai-nilai masyarakat (Bakry, 2017). Penelitian ini dapat memberikan wawasan mendalam tentang cara pandang masyarakat terhadap pendidikan, praktik pendidikan yang sudah ada, dan tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang konteks budaya, antropolog Muslim dapat membantu merancang strategi dan kebijakan pendidikan yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat Muslim.
- Menawarkan pengembangan kurikulum berbasis budaya: Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui pengembangan kurikulum yang lebih inklusif dan berbasis budaya (Fahrurrozi, 2015). Antropolog dapat mengidentifikasi nilai-nilai, tradisi, dan praktik agama yang penting bagi masyarakat Muslim, serta mengintegrasikannya ke dalam kurikulum pendidikan. Dengan demikian, pendidikan akan lebih relevan dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang identitas agama dan budaya masyarakat Muslim.
- Pelatihan dan pengembangan guru: Pelatihan dan pengembangan guru dengan memberikan pemahaman mendalam tentang kekayaan budaya dan keberagaman masyarakat Muslim merupakan salah satu kontribusi yang dapat diberikan. Hal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar dan berinteraksi dengan siswa Muslim, memahami kebutuhan individu, serta menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Melalui pelatihan ini, guru dapat menjadi fasilitator yang lebih baik dalam mempromosikan nilai-nilai Islam, memahami konteks sosial siswa, dan menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna.
- Penelitian dan inovasi pendidikan: Antropolog Muslim dapat berperan dalam penelitian dan inovasi pendidikan yang spesifik untuk masyarakat Muslim. Antropolog Muslim dapat melibatkan diri dalam penelitian tentang efektivitas metode pengajaran, penggunaan teknologi dalam pendidikan Islam, penerapan strategi pembelajaran yang berorientasi pada nilai-nilai Islam, dan sebagainya. Melalui penelitian dan inovasi ini, antropolog Muslim dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam, baik di tingkat lokal maupun global.
Â
Pendidikan merupakan aspek penting dalam pengembangan kualitas umat Muslim Indonesia di era modern. Namun, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam upaya pengembangan pendidikan umat Muslim. Salah satu tantangan utama adalah adanya perubahan pola pikir masyarakat, teknologi, dan fasilitas yang disediakan. Sejatinya pendidikan Islam memiliki peran yang signifikan dalam menyongsong tantangan global. Dalam menghadapi globalisasi, pendidikan Islam harus mampu memberikan pemahaman yang baik tentang nilai-nilai agama Islam yang relevan dengan konteks dunia modern. Maka dari itu, untuk mengembangkan kualitas pendidikan Islam, diperlukan strategi yang efektif. Salah satunya adalah meningkatkan kualitas tenaga pendidik, pengembangan kurikulum, peningkatan sarana dan prasarana, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pendidikan Islam. Prof. Heddy Shri Ahimsa-Putra menegaskan bahwa redupnya ilmuwan Islam di Indonesia dikarenakan kurangnya fasilitas literasi yang memadai, kemampuan pelajar dalam berbahasa asing, dan lain-lain sehingga perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh dalam bidang pendidikan di Indonesia. Kontribusi antropolog Muslim di masa depan akan menjadi penting dalam pengembangan kualitas pendidikan. Antropolog Muslim dapat membantu dalam memahami konteks sosial, budaya, dan kebutuhan masyarakat Muslim Indonesia. Dengan pemahaman yang mendalam tentang masyarakat Muslim Indonesia, antropolog Muslim dapat berperan dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang relevan dan efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H