Setelah RRI kembali dikuasai, Soehato pun menyebut dalam pengumuman di Radio bahwa ia tengah melakukan kontra aksi gerakan G30S dengan tetap berada dibawah pimpinan Soekarno selaku Presiden dan PB Revolusi  berlandaskan Pancasila.Â
Jika dibuat resume maka secara kronologis bisa dirangkai sbb :Â
1. Aidit melihat turunnya kesehatan Soekarno sebagai kesempatan yang harus dimanfaatkan oleh PKI.Â
2. Aidit menggunakan isue dewan Jenderal untuk membakar teman-teman PKI agar tidak didahului oleh AD.Â
3. Aidit berhasil meyakinkan Bung Karno bahwa Dewan Jenderal akan dihadapkan ke Presiden di PAU Halim lengkap dengan pengakuan mereka sebagai Dewan Jenderal.Â
4. Para  Jenderal diculik, 3 meninggal, sisanya tidak ada yang mau menandatangani pernyataan Dewan Jenderal.Â
5. Untung pada pagi hari umumkan adanya gerakan penumpasan dewan jenderal dan presiden dalam lindungan merekMer
6. Merasa AD tidak mengadakan counter attack dipikir oleh Latif, AD sudah kehilangan daya lawan, Â Untung meningkatkan status gerakan menjadi kudeta, kepangkatan tertinggi adalah letkol dan untuk menghimpun kekuatan AD untung juga mengiming-imingi dengan kenaikan pangkat untuk mereka yang mau berpihak pada G3Soek
7. Soekarno sadar dirinya telah diperalat dan ditipu dengan isu Dewan Jenderal, maka saat itu untuk mengganti pimpinan AD yang bisa ia percaya hanya 2, Pranoto dan Soeharto. Apalagi Soeharto membongkar keterlibatan AURI dalam pelatihan Gerwani,  Soekarno melaksanakan saran Soeharto untuk segera meninggalkan PAU Halim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H