Ketika seseorang melakukan self-harm, mereka biasanya tidak ingin bunuh diri. Melukai diri sendiri justru menjadi salah satu ekspresi bahwa mereka sedang mencari cara agar tetap bertahan hidup dengan masalah mereka. Self-harm dilakukan untuk mengalihkan perasaan negatif tersebut.
4. "Jika Cedera atau Lukanya Tidak Serius, Maka Masalahnya Tidak Terlalu Serius."
Tingkat keparahan cedera atau luka tidak ada kaitannya dengan seberapa menderitanya individu. Jangan menganggap bahwa apabila cedera atau lukanya kecil, berarti masalah yang dihadapi individu tersebut juga kecil dan tidak perlu dikhawatirkan.
Penyebab Self-Harm yang Sebenarnya
Dilansir dari Siloam Hospitals, penyebab individu melakukan self-harm adalah trauma di masa lalu, gangguan mental tertentu, serta stres yang tidak diekspresikan dengan baik. Selain itu, apalagi, ya, penyebab yang menjadi sumbangsih dalam mendorong individu melakukan self-harm?
1. Memendam Perasaan Negatif Terlalu Lama
Penyebab terjadinya self-harm bisa jadi karena akumulasi emosi negatif yang terlalu lama, seperti takut dirundung, tekanan yang besar di sekolah atau tempat kerja, masalah  keluarga, dan lain-lain. Jika masalah terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama dan seolah tak kunjung usai, individu berakhir melakukan self-harm dengan tujuan menghilangkan berbagai perasaan tidak menyenangkan.
2. Tidak Mendapat Dukungan dari Orang-Orang di Sekitarnya
Seseorang yang sedang menghadapi permasalahan dalam hidupnya pasti akan mencari dukungan dari orang-orang di sekitarnya seperti keluarga, saudara dan sahabat. Namun, jika individu tidak menerima dukungan tersebut, Â satu-satunya cara yang terpikirkan untuk melarikan diri dari masalah adalah dengan melakukan self-harm.
3. Mengekspresikan Perasaan Negatif
Penting untuk mengungkapkan dan  menyampaikan perasaan. Seseorang yang tidak bisa memediasi emosinya dengan menyalurkannya pada aktivitas positif cenderung menyalurkan emosi negatifnya ke aktivitas negatif seperti menyakiti diri sendiri atau self-harm.