Kita sampai di kawasan tersebut sekitar jam 7 malam, 20 km dari perhentian pertama kita tadi. Untunglah kalau musim panas harinya lebih panjang, matahari baru tenggelam setelah hampir jam 10 malam. Itu pula yang menjadi pertimbangan kami untuk lebih memilih bersepeda di pagi hari, istirahat tengah hari dan melanjutkan lagi setelah jam 4 sore.Â
Akhirnya kita memutuskan mencari penginapan, dengan pertimbangan kita berada kawasan hutan dan waktu sudah menuju malam, takutnya jarak kota berikunya jauh dan kita kemalaman. Dan kita mulai mancari melalui aplikasi beberapa penginapan, dan aplikasi menunjukkan bahwa sebagian besar penginapan terletak di desa seberang danau.Â
Kira-kira 10 menit yang diperlukan untuk menuju ke desa tersebut, yaitu desa Vouvant. Desa yang cantik dan waktu kita tiba di sana ternyata masih cukup ramai dengan wisatawan yang berkunjung di desa kecil yang dikelilingi benteng abad pertengahan dengan emblematik menara 'Melusine' yang menjadi pusat konsentrasi wisatawan. Kita berhenti halaman menara tersebut, untuk meneruskan pencarian penginapan.Â
Akhirnya kami memperluas radius pencarian sampai di pinggiran desa dan kita menghubungi penginapan tersebu, dan akhirnya mereka masih ada tempat yang tersedia. Lokasi sekitar 1,5 km dari pusat desa, kita harus menyeberangi desa tua, keluar menyeberangi anak danau, naik ke bukit (dengan tanjakan yang lumayan) dan akhirnya kita sampai di penginapan tersebut.Â
Sesampainya di sana dan melihat tempatnya, kami agak bertanya-tanya, karena yang kita lihat hanya ada satu gedung tempat resepsionis sekaligus bar dan kolam renang di sampingnya. Akhirnya suami saya yang masuk untuk check-in, dan pada waktu keluar dia membawa satu boks yang berisi alat makan dan masak komplit untuk 3 orang.Â
Ternyata, pada waktu mencari tadi kami tidak memperhatikan bahwa kategori penginapan tersebut adalah 'village vacances' (tr. desa wisata), yaitu sebuah kompleks liburan yang terdiri dari paviliun-paviliun, terletak terpisah di seberang gedung penerimaan.Â
Untuk seharga 71 € per malam, menurut kami tidak mahal. Hanya saja, untuk keperluan tidur (sprei, bantal, sarung selimut) tidak disediakan. Dan untung saja kita bisa memanfaatkan perlengkapan camping yang kami bawa (sleeping bag, bantal tiup dll). Setelah makan malam, kita beristirahat untuk rute esok harinya...(bersambung..)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H