Mohon tunggu...
Durjono Wisonggeni
Durjono Wisonggeni Mohon Tunggu... -

Melawan Durjono

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyusuri Pelacuran Kalangan Mahasiswi di Jakarta

19 November 2014   18:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:24 2191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada juga perempuan yang wajahnya tirus dan berkulit putih menimpali bahwa kuliah di Jakarta dengan gaya hidup seperti ini perlu tambahan biaya.

"Saya sudah pernah kerja beneran, tapi hasilnya kecil," ungkap tanpa rasa malu sambil mengembuskan asap rokok.

Tarif
Ayam kampus menjadi harga yang cukup mahal karena statusnya yang masih mahasiswi. Mereka pun memasang tarif yang cukup mahal dan meminta di sebuah hotel berbintang untuk berhubungan badan. Kebanyakan mereka meminta untuk memasang alat kontrsepsi.

Selain itu, mereka juga rutin ke dokter dan minum obat antihamil agar tidak terjadi sesuatu yang diinginkan seperti hamil.

Berdasarkan pengakuan, tarif ayam kampus untuk mengajak ngobrol di sebuah kafe saja sekitar Rp2 jutaan. "Kalau 2 jutaa itu hanya ngobrol ngak boleh pegang-pegang lainnya," ungkap perempuan centil.

Mereka pun biasanya sangat selektif untuk menerima klienya mereka."kalau kami-kami sih eksekutif muda, pejabat, duitnya khan banyak," paparnya sambil tertawa terbahak-bahak.

Saat ditanya kasus Maharani Suciyono di mana pengakuannya menerima Rp10 juta. Salah satu ayam kampus membenarkan, "Kalau tarif segitu sudah ML," jelasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun