[caption id="attachment_336538" align="alignnone" width="604" caption="Maharani Suciyono, mahasiswi yang tertangkap di hotel bersama Ahmad Fathanah(Dok Facebook)"][/caption]
Tertangkapnya dua mahasiswi perguruan tinggi swasta Nilam Ummi Qalbi dan Ainun Nuqyah bersama Prof Musakkir di sebuah hotel di Makassar menjadi indikasi kuat adanya pelacuran di kalangan mahasiswi. Baca di sini
Sebelumnya, teman politikus PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, Ahmad Fathanah pun kedapatan bersama dengan seorang mahasiswi perguruan tinggi swasta, Maharani Suciyono.
Penulis berupaya menelusuri keberadaan mahasiswi yang diduga kuat berprofesi sebagai ayam kampus alis PSK.
Berdasarkan informasi, kumpulnya ayam kampus ini biasanya ada di mal-mal khususnya di kawasan Senayan. Mereka mempunyai kode khusus bila ingin menemui kliennya.
Ada juga yang memakai jasa mucikari. Biasanya yang pakai jasa mucikari ini pemain baru yang masih buta bisnis haram ini.
Di sebuah pojok kafe di mall nampak beberapa wanita muda kira-kira berumur 19 tahun. Mereka berdandan seperti anak muda sekarang, pakai hotpant, ada juga pakai jeans ketat dipadu dengan kaos yang cukup ketat. Dandanan mereka pun tidak menor.
Dari sekilas, mereka ini sebagai anak muda kebanyakan yang ingin berbelanja ataupun jalan-jalan di mall. Tetapi sebenarnya mereka ini mempunyai profesi ayam kampus.
Penulis yang sudah janjian dengan salah satu temannya diajak ngobrol, minum kopi sambil merokok. Tanpa canggung salah satu di antara mereka menceritakan terjun ke dunia hitam ini karena terpengaruh gaya hidup.
"Gue terpengaruh gaya hidup. temen-temen pakai iphone, tas bermerek, masak que ngak. Duet dari mana. yaa begituan," ungkap perempuan yang mengakui mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Jakarta.
Ia pun mewanti-wanti untuk merahayakan namanya termasuk mengambil gambar. "Tolong rahasiakan nama kami dan saya," ungkapnya.
Ada juga perempuan yang wajahnya tirus dan berkulit putih menimpali bahwa kuliah di Jakarta dengan gaya hidup seperti ini perlu tambahan biaya.
"Saya sudah pernah kerja beneran, tapi hasilnya kecil," ungkap tanpa rasa malu sambil mengembuskan asap rokok.
Tarif
Ayam kampus menjadi harga yang cukup mahal karena statusnya yang masih mahasiswi. Mereka pun memasang tarif yang cukup mahal dan meminta di sebuah hotel berbintang untuk berhubungan badan. Kebanyakan mereka meminta untuk memasang alat kontrsepsi.
Selain itu, mereka juga rutin ke dokter dan minum obat antihamil agar tidak terjadi sesuatu yang diinginkan seperti hamil.
Berdasarkan pengakuan, tarif ayam kampus untuk mengajak ngobrol di sebuah kafe saja sekitar Rp2 jutaan. "Kalau 2 jutaa itu hanya ngobrol ngak boleh pegang-pegang lainnya," ungkap perempuan centil.
Mereka pun biasanya sangat selektif untuk menerima klienya mereka."kalau kami-kami sih eksekutif muda, pejabat, duitnya khan banyak," paparnya sambil tertawa terbahak-bahak.
Saat ditanya kasus Maharani Suciyono di mana pengakuannya menerima Rp10 juta. Salah satu ayam kampus membenarkan, "Kalau tarif segitu sudah ML," jelasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H