"Nis, kita mau ke mana sih?" Tanyaku memecah kesunyian sembari menatap Nisa yang masih sibuk dengan.
"Ud......" Kalimat Nisa terhenti, handphonenya berdering ketika belum sempat menjawab pertanyaanku.
"Ya, halooo."
      "Nis,  lagi di mana?" Terdengar suara di seberang sana.
      "Lagi jalan dengan Adel."
      "Oh iya, mungkin  besok aku udah balik.  Penyelesaian proyek lebih cepat dari perencanaan awal."
      "Oh iya? Asyik dong, Nisa nggak kesepian lagi." Ujar Nisa sembari tertawa lebar.
      "Iya, Sayang.  Udah ya, baik-baik di sana.  Salam sama teman kamu."
      "Okey Sayang.  I love you." Jawab Nisa sembari menutup teleponnya.
      "Nis, yang menelpon tadi itu siapa?" Tanyaku memberanikan diri.
      "Namanya Mas Pras."