Mohon tunggu...
Adam Raihan Aulia
Adam Raihan Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi UNJ 2O19

Tugas Uas mata kuliah Manajemen Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Program Rumah Kreatif Banten dalam Melakukan Pemberdayaan terhadap Remaja Sekitar

23 Desember 2021   20:13 Diperbarui: 23 Desember 2021   20:13 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberadaan Rumah Kreatif Banten ini juga memberikan banyak manfaat untuk kehidupan warga sekitarnya. 

Adapun manfaat-manfaatnya sebagai berikut, mereka juga tidak hanya mendapat pendidikan dasar secara umum tetapi juga memberdayakan softskill dan menciptakan keterampilan yang kreatif untuk bekal mereka nanti di dunia kerja.

Dalam kegiatan Rumah Kreatif banten pada program TKP misalnya, anak-anak telah memanfaatkan taman baca untuk belajar serta menambah wawasan dari sikap membaca. 

Selain itu juga remaja dapat memanfaatkan hasil dari pelatihan menggambar, sablon dan kerajinan limbah sampah guna menambah pengetahuan pada anak-anak dan remaja. 

Adanya pemberdayaan yang dilakukan Rumah Kreatif Banten juga membuat anak-anak, reamaja, perempuan dan pengunjung membuka ruang kreativitas untuk memanfaatkan limbah sampah seperti kertas, kayu, dan lain-lain dengan berbagai ide-ide yang dimiliki mereka setelah diberikan pelatihan keterampilan.

Selain manfaat pendidikan, terdapat juga manfaat ekonomi yang didapatkan dari keberadaan Rumah Kreatif Banten dalam memberdayakan remaja dan kaum perempuan. 

Pemberdayaan anak-anak dan remaja melalui kegiatan TKP dapat memberikan pengaruh dalam peningkatan ekonomi. 

Hasil dari kegiatan melukis, menggambar, menyablon, keterampilan barang bekas dari kelaras (pelepah pisang) dan klobot (kulit jagung kering) dijadikan mata pencaharian bagi remaja dengan menjual hasil dari kegiatan tersebut.

Dari beragam manfaat tersebut telah menunjukan bahwa program ini telah mencapai tujuan dari pemberdayaan itu sendiri. Yaitu memperkuat kekuasaan masyarakat khususnya kelompok lemah yang memiliki ketidak berdayaan, baik karena kondisi internal (misalnya persepsi mereka sendiri), maupun karena kondisi eksternal (misalnya ditindas oleh struktur sosial yang tidak adil). Program ini pun sejalan dengan pendekatan partisipatif yaitu menempatkan masyarakat sebagai titik-pusat pelaksanaan pemberdayaan. 

Dimana tujuan dari pemeberdayaannya adalah demi kepentingan masyarakat itu sendiri. Selain itu ini juga sesuai dengan pendekatan pemberdayaan yang berkelanjutan, karena masyarakat dapat terjamin keberlanjutannya dimana masyarakat tidak boleh menciptakan ketergantungan, tetapi harus mampu menyiapkan sendiri manfaat yang telah diperoleh agar pada suatu saat mereka akan mampu secara mandiri untuk melanjutkan softskill yang telah diberikan.

PENUTUP :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun