Suatu ketika aku menyadari bahwa benih-benih cinta itu juga tumbuh di ladang hatimu. Yang mengangkat tubuh ini dari lumpur kenistaan. Namun yang kutakutkan benar adanya. Ayahmu seperti mengetahui anyaman cinta kita. Ia mulai masuk dengan sulaman benang kusut. Yang memporakporandakan mahligai nirwana yang telah menjulang.
Pak Haji Husin mengambil langkah bijak. Ia menjodohkanmu dengan Arman, santri muda yang dididik ayahmu sejak mula hingga menjadi harapan penerus cita-citanya.
Aku tahu kamu menderita, bahkan dengan hancur kamu berkata : ”lebih baik aku mati saja, daripada menikah dengan orang yang tak kucinta”.
Kamu salah Aisah. Wanita tak perlu menikah dengan orang yang dicintainya. Cukuplah mendapatkan cinta dari lelaki saja. karena jika sudah dalam ikatan rumah tangga, maka perlahan cinta itu akan datang dengan sendirinya.
Pengertian, kasih sayang dan cinta yang diberikan secara tulus oleh suamimu, pasti akan menimbulkan butir-butir asmara yang menerbangkanmu pada cita rasa dari cinta yang sarat makna.
Tak usah kamu memikirkan aku. Aku akan tegar. Aku akan berjiwa besar. Karena aku sadar bahwa aku masih berdiri pada raga yang kasar.
========
Aku Vera. Aku dilahirkan dari keluarga berada. Dulu ayahku seorang pengusaha dan ibuku seorang ibu rumah tangga biasa yang hidup bahagia bersama suami dan anak-anaknya.
Tiba-tiba kebahagiaan itu hancur. Sekawanan perampok memporakporandakan hidupku. Tepat didepan mataku sebuah belati menikam dada ayahku. Lalu sayatan pisau tajam telah memutuskan urat leher ibuku.
Penderitaanku tidak hanya sampai disitu. Kegadisanku pun terengut dengan paksa. Aku sangat mengenali wajah itu. Tak akan pernah kulupakan. Aku ingin membalas dendam. Tapi semua seperti api yang disulut di dalam sekam. Membara, menjalar - mencekam. Sama seperti rumahku yang dibakar habis oleh para perampok itu.
Untung aku masih bisa diselamatkan. Pekikkan kengerian dan tangis piluku membangunkan orang-orang di perkampungan. Setelah aku dirawat, mereka menitipkanku di sebuah pesantren. Disitu aku berkenalan dengan Aisah, anak Pak Haji Husin.