Mohon tunggu...
Hasudungan Hutasoit (Hts S)
Hasudungan Hutasoit (Hts S) Mohon Tunggu... Sales - Kompasianer abal-abal seperti dulu masih

Kalau tidak bisa peluk ayahmu, peluklah anakmu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mitologi Yunani, Bunga Indah, dan Kisah Tragisnya

24 Juni 2019   19:07 Diperbarui: 24 Juni 2019   19:14 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aphrodite melihatnya dari langit ketika dia melintas dengan mengendarai angsanya. Dia menemukan pemuda itu sudah terbaring sekarat. Aphrodite menyiumnya, namun Adonis telah tiada. Dari darahnya yang menetes ke tanah tumbuhlah bunga.

Setiap tahun para gadis berduka karena kematiannya dan setiap tahun juga mereka bergembira menyambut bunga Adonis berbentuk bintang mekar kembali.

Begitulah, ternyata dalam kepercayaan orang Yunani kuno, bunga-bunga yang muncul selalu dari kisah tragis kematian seorang pemuda. Bukan seorang pemudi.

Bunga di Tanah Batak

Kalau kita membaca Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, banyak sekali dia menceritakan tentang bunga yang tumbuh di kampung mereka. Kurasa di kampung kami di Tanah Batak juga banyak bunga. Misalnya anggrek liar banyak menempel di pohon-pohon besar, termasuk pada pohon yang ditanam di atas tambak (kuburan tua). 

Kami menyebutnya doltok-doltok, mengacu kepada bonggol di pangkalnya yang bisa mandoltok (apa ya bahasa Indonesia memukul kepala dengan kepalan tangan, bunyinya "tok"). Banyak rumput liar yang berbunga indah. 

Memang kami tak pernah menamainya. Sepertinya kami juga tidak terlalu tertarik. Mungkin kami karena lebih fokus kepada tumbuhan sumber makanan saja. Entahlah, saya masih belum menemukan jawabannya sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun