Mohon tunggu...
Dudung Solahudin
Dudung Solahudin Mohon Tunggu... Guru - Guru

hobi saya membaca. menulis dan menjadi pembicara adalah cita-cita sejak kecil. Dengan menulis kita akan terus dikenang melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ziarah Wali Songo

30 November 2022   12:31 Diperbarui: 30 November 2022   12:34 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ziarah dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) berarti kunjungan ke tempat yang dianggap keramat atau mulia (makam dan sebagainya). Dalam agama islam ziarah dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw sebagai pengingat kematian dan mengingat alam yang kekal abadi yaitu akhirat. Akhirat adalah alam setelah kehidupan di dunia suatu masa setelah kiamat kubra. Dalam salah satu hadisnya dikatakan :

:

"Dari sahabat Buraidah berkata: Rasulullah Saw bersabda, saya pernah melarang kamu berziarah kubur. Tapi kini, Muhammad telah diberi izin ziarah ke makam ibunya, maka sekarang berziarahlah! Karena ziarah dapat mengingatkan kamu kepada akhirat." (HR.Imam Turmudzi).

Orang yang suka ziarah kubur akan mendapatkan pahala sunnah karena ziarah kubur dianjurkan oleh Rasulullah saw. Sunnah adalah sebuah pekerjaan yang apabila dikerjakan akan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa. Sebagai seseorang yang penuh dengan kekurangan sebaiknya amalan-amalan sunnah harus dilaksanakan agar mendapatkan pahala tambahan selain pahala wajib.

            Anjuran ziarah kubur seperti yang di sabdakan nabi Muhammad saw sebagai berikut :

  • :
  • Artinya : Rasulullah SAW bersabda: Dahulu aku telah melarang kalian berziarah ke kubur. Namun sekarang, berziarahlah kalian ke sana." (HR.Muslim)

            Ziarah kubur menjadi sebuah bukti bahwa almarhum/almarhumah mempunyai sanak saudara yang selalu mengirim doa untuk almarhum. Jika kita memahami pentingnya ziarah kubur, maka orang-orang akan               berbondong-bondong berkunjung ke makam sanak keluarganya. Karena orang yang sudah wafat keadaanya seperti orang yang tenggelam dan selalu menanti doa dari sanak keluarganya. Hal ini sejalan hadis Nabi yang berbunyi :

Artinya, "Diriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda, tidak ada mayit yang berada dalam kuburnya kecuali ia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan. (HR.Ad-dailami)

            Kalimat Al-mughowwats dalam hadits diatas berarti orang yang meminta dan selalu menunggu doa yang dikirimkan oleh ahli warisnya di dunia; anaknya, orang tuanya, saudaranya, dan temannya.

Ayah (almarhum) adalah seorang yang gemar ziarah baik ziarah kepada orangtua, guru, saudara, karib kerabat maupun ziarah kepada para wali Allah. Aku adalah salah satu anaknya yang sering diajak ziarah bersama beliau sejak kecil.

            "Sempatkan ziarah ke makam agar hidup kamu senang". Ucap ayah suatu hari. Kata-kata itu memberikan motivasi hingga aku usia remaja dan ternyata ucapan ayahku dapat kurasakan hingga aku menikah dan punya anak. Ketenangan dan kesenangan hidup terasa lebih bemakna ketika sudah berziarah ke makam.

            Pesan ayahku ketika berziarah adalah harus meluruskan niat yaitu mendoakan yang sudah wafat. Karena orang yang sudah wafat sangat mengharapkan doa kebaikan dari orang yang masih hidup.

Selain mendoakan ahli kubur, ayahku mengatakan bahwa ziarah ke makam para solihin dan para wali Allah adalah sesuatu yang baik. Istilah ayah adalah "ngalap berkah".

            "Ketika ziarah ke makam para solihin dan para wali Allah harus punya adab dan etika seperti mengunjungi mereka ketika masih hidup". Ucap ayah menasihatiku.

            "Banyaklah berzikir dan selawat di makam para wali Allah dan ketika berdoa hendaklah minta kepada Allah dengan harapan di saksikan oleh sohibul makam". Ucap ayah melanjutkan nasihatnya kepadaku.

            Nasihat ayahku membuatku sedikit tidak tertarik ikut ziarah ke tempat yang jauh. Aku hawatir belum mampu meluruskan niat. Namun, ziarah ke makam kakek nenek selalu aku sempatkan minimal satu bulan sekali karena jarak ke makam cukup jauh.

            Ziarah wali songo adalah salah satu kegiatan yang populer di masyarakat atau pondok pesantren. Wali songo adalah sebutan untuk para ulama yang menyebarkan agama Islam di tanah jawa. Wali berarti 'seseorang yang dipercaya' atau 'pelindung'. Makna secara umum menjadi 'Teman Allah'. Songo atau sanga berarti Sembilan. Wali songo berarti Sembilan orang ulama (waliyullah).

Mereka adalah para ulama yang dekat kepada Allah Swt karena tingkatan ibadahnya yang luar biasa. Mereka mengajarkan islam kepada masyarakat melalui beragam strategi diantaranya melalui budaya, pernikahan maupun pendidikan itu sendiri.

Selain menjadi wisata keagamaan, ziarah wali songo bertujuan untuk menyambungkan sanad keilmuan. Dengan berziarah ke para wali diharapkan mendapatkan keberkahan karena pada hakikatnya adalah mereka orang-orang yang dekat dengan Allah Swt.

            Berziarah ke makam para wali salah satu bentuk rasa sukur kita kepada mereka. Bersukur karena dengan perantara mereka kita menjadi tahu ajaran islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad saw.

            "Assalamualaikum" Terdengar suara di ujung telpon

            "Waalaikum salam, apa kabar?" jawabku

            "Nanti seminggu sebelum bulan Ramadan akan ada ziarah wali songo dan beberapa ulama di jawa, mau ikut tidak?". Temanku menginformasikan kepadaku.

            Setelah kami ngobrol lewat telpon, aku berfikir tentang keberangkatanku ziarah bersama temanku itu. Setelah beberapa hari mempertimbangkan waktu dan ongkosnya, aku memutuskan untuk ikut ziarah wali songo tersebut bersama anakku yang kedua bernama Fayyadh Abdurrahman. Karena perjalanan wali songo kurang lebih 6 hari perjalanan. Aku harus mempersiapkan perbekalan secukupnya baik bekal pakaian maupun bekal uang dan menjaga kesehatan tentunya.

            Aku berangkat pada hari senin jam 1 dini hari jam 01.00 WIB tanggal 21 Maret  2022. Aku bahagia dan senang karena sudah di takdirkan Tuhan berangkat ziarah wali songo yang selama ini hanya mendengar cerita dari teman-teman yang pernah ziarah.

            Tujuan pertama dari rangkaian ziarah wali songo adalah ke makam Sunan Gunung Djati Cirebon Jawa Barat. Nama asli beliau adalah syekh syarif hidayatullah. Ayah beliau bernama sultan syarif Malik Abdullah Umdatuddin sedangkan Ibunya bernama Nyai Rara Santang yang dikemudian hari berganti nama Syarifah Muda'im merupakan putri dari Nyai Subang Larang yang jadi isteri Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja). Jadi, beliau merupakan cucu raja Pajajaran.

            Aku sampai di makam Sunan Gunung Djati jam 07.30. setelah selesai ziarah aku dan rombongan berangkat menuju Demak Jawa Tengah untuk berziarah di makam Raden Fatah seorang raja islam pertama di pulau Jawa. Perjalanan dilanjutkan ke kadilangu makam sunan kalijaga yang jaraknya tidak jauh dari mesjid agung demak.

            Jam 5 sore aku dan rombongan melanjutkan perjalanan ziarah menuju sunan Kudus yang jaraknya kurang lebih 27 KM dari demak. Setelah selesai ziarah dari sunan kudus aku memisahkan diri menuju makam ulama NU yang bernama KH.R.Asnawi. makam beliau masih di area pemakaman sunan kudus. KH.R.Asnawi seorang kyai pejuang Nahdatul Ulama masih keturunan Sunan Kudus dan keturunan mbah mutamakkin.

            Setelah selesai ziarah di area makam sunan kudus, kurang lebih jam 9 malam aku dan rombongan melanjutkan perjalan menuju Sunan Muria. Karena hari mulai gelap, aku dan rombongan istirahat di penginapan sekitar area parkir ziarah sunan Muria (putra dari Sunan kalijaga) dan esok harinya selasa, 22 Maret 2022 jam 7 pagi aku dan rombongan naik ke lokasi makam Raden Umar Said yang berada di gunung Muria.

            Para peziarah diberikan pilihan ketika hendak ziarah ke makam sunan Muria. Aku dan anakku memilih berangkat naik ojeg yang sudah menunggu di pangkalan ojeg yang jaraknya tidak jauh dari tempatku menginap. Pulang dari ziarah sunan muria aku memilih jalan kaki melewati pertokoan sepanjang jalan pulang.

            Kira-kira pukul 10 pagi aku dan rombongan bergegas melanjutkan perjalanan ziarah. Tujuan selanjutnya adalah menuju makam Sunan Bonang di Tuban. Nama asli beliau adalah Raden Makhdum Ibrahim putra dari Sunan Ampel. Aku dan rombongan istirahat sejenak di area masjid agung tuban sambil menunggu waktu magrib. Ketika sedang istirahat dan melihat-lihat pemandangan di sekitar masjid agung tuban aku memisahkan diri menuju mihrab lama sunan bonang yang lokasinya berada di sebelah barat masjid agung tuban.

Mihrab dalam KBBI berarti ruang kecil di langgar atau di masjid, tempat imam berdiri waktu salat berjamaah. Di Mihrab lama tersebut aku itikaf bersama anakku fayyadh kurang lebih 15 menit hingga beberapa menit masuk waktu magrib dan aku bersama rombongan melaksanakan salat qasar jama takdim mengumpulkan dua waktu salat magrib dan isya dilaksanakan di waktu magrib di masjid tersebut dan melanjutkan ziarah ke makam sunan bonang yang lokasinya tidak jauh dari masjid agung tuban.

Setelah selesai ziarah makam sunan Bonang, kira-kira pukul 8 malam aku dan rombongan melanjutkan berziarah ke makam ayahnya sunan ampel bernama syekh Ibrahim asmarakandi  yang lokasinya tidak jauh dari masjid agung tuban tepatnya di Desa Gisikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Karena jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, aku dan rombongan istirahat di penginapan.

Esok harinya tanggal 23 Maret 2022 setelah salat subuh aku dan rombongan mulai siap-siap melanjutkan perjalanan ziarah menuju sunan Drajat di Lamongan. Aku dan rombongan tidak lama di sunan drajat kemudian kira-kira pukul 8 pagi bergegas menuju gresik.

Alhamdulillah aku dan rombongan sampai di makam Sunan gresik jam 9 pagi. Di gresik aku dan rombongan membeli tiket menuju makam maulana malik Ibrahim. Karena bus hanya sampai di terminal khusus parkir  ziarah. Sepanjang perjalanan menuju makam sunan gresik aku merenung betapa para wali Allah masih bisa memberikan rizki kepada yang masih hidup.

Setelah selesai tawassul di makam sunan gresik aku dan rombongan melanjutkan perjalanan ziarah menuju sunan giri kemudian perjalanan dilanjutkan ke makam sunan ampel.

Di area pemakaman sunan ampel Surabaya tak henti-hentinya aku merenung. Rasa bahagia dan senang sudah ditakdirkan sampai ke Surabaya. Setelah selesai tahlil  di makam sunan ampel aku memisahkan diri dari rombongan menuju makam syekh sonhaji atau mbah bolong. Menurut riwayat kenapa dikenal dengan sebutan mbah bolong karena ketika penentuan kiblat masjid, mbah bolong melubangi dinding salah satu sisi masjid bagian barat. Ajaibnya terlihat ka'bah dan Mekah oleh jamaah melalui dinding yang dilubangi tersebut.

Ziarah selanjutnya ke makam mbah sholeh yang dalam riwayat dikatakan wafat 9 kali. Hal ini terjadi karena keramat sunan ampel.

Kemudian masih di area pemakaman ampel, aku ziarah ke tanfiziyah Nahdatul Ulama yang pertama yaitu kyai Hasan gipo dan ziarah ke makam pahlawan nasional yaitu KH.Mas Mansyur.

Setelah selesai ziarah di ampel, Sore menjelang magrib aku dan rombongan menuju Madura melewati jembatan suramadu yang diresmikan pada 10 Juni 2009. Karena sudah masuk magrib, pemandangan jembatan suramadu tidak terlihat. Setelah sampai di pulau Madura, aku dan rombongan istirahat di kalianget dan perjalanan akan dilanjutkan esok hari 24 Maret 2022 dengan tujuan makam sayyid yusuf di pulau talango.

Setelah selesai ziarah makam sayyid yusuf, ziarah dilanjutkan menuju makam ulama yang melahirkan kyai nusantara yaitu syekh Muhammad Kholil bin Abdul Latif yang dikenal dengan syekhona kholil bangkalan. Beliau ulama Madura yang banyak mencetak ulama setelahnya diantara murid beliau adalah KH.Hasyim Asy'ari yang kelak menjadi Rais Akbar Nahdatul Ulama. Di sekitar masjid bangkalan aku membeli 2 botol air mineral yang berasal dari sumur lama zaman mbah kholil bangkalan, sebuah buku ratib dan buhur sebagai buah tangan dari bangkalan.

Sekitar pukul 14.30 aku dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Blitar tempat peristirahatan presiden pertama sekaligus proklamator Negara Republik Indonesia Bung Karno yang wafat 21 Juni 1970. Aku dan rombongan tiba di penginapan blitar jam 9 malam dan rencana esok hari Jum'at 25 Maret 2022.

Di pagi hari jum'at 25 Maret 2022 tempat aku menginap di datangi abang tukang becak memberikan tiket untuk menuju makam bung Karno yang letaknya di Taman Makam Karang Mulyo Jl. Ir. Soekarno No.152 kelurahan bendo gerit Kecamatan sananwetan Kabupaten Blitar Jawa Timur. Sebelum ke lokasi makam, aku naik becak menuju istana Gebang yang berlokasi di Jalan Sultan Agung No. 69 Kota kurang lebih 2 Kilometer selatan makam Bung Karno. Istana Gebang sebuah bangunan tempat tinggal Bung Karno yang sudah menjadi museum Sebagaimana isi surat keputusan (SK) Wali Kota Blitar Nomor 24/2004 tentang Penetapan Lokasi Benda Cagar Budaya di Kota Blitar, yang meliputi Istana Gebang, Makam Bung Karno (BK), Makam Raden Wijaya, Monumen PETA beserta kompleks bangunannya, Pendapa Kabupaten, Rumah Dinas Wali Kota, Rumah Danyon 511, serta PGSD.

Di area Istana Gebang tersebut terdapat tempat istirahat Bung Karno dan foto-foto beliau. Aku memasuki bangunan tersebut bersama rombongan melihat-lihat isi bangunan tersebut. Sampailah aku di bagian belakang bangunan, terdapat sebuah sumur tua yang konon menurut guide sudah ada sejak tahun 1884. Ajaibnya air sumur itu tidak pernah habis dan selalu berlimpah. Ketika hendak menuju jalan keluar museum aku di foto bersama mobil peninggalan beliau yang bernomor AG 390 N.

Sebagaimana isi surat keputusan (SK) Wali Kota Blitar Nomor 24/2004 tentang Penetapan Lokasi Benda Cagar Budaya di Kota Blitar, yang meliputi Istana Gebang, Makam Bung Karno (BK), Makam Raden Wijaya, Monumen PETA beserta kompleks bangunannya, Pendapa Kabupaten, Rumah Dinas Wali Kota, Rumah Danyon 511, serta PGSD.

Ketika semua peziarah masuk bus untuk melanjutkan perjalanan, anakku Fayyadh meminta beli jajanan. Ternyata uang sudah menipis. Akhirnya aku minta tolong transfer kepada seseorang untuk minta di transfer. Alhamdulillah seseorang tersebut transfer ke rekening aku dan cukup untuk perjalanan satu hari lagi menuju pulang. Semoga Allah memberikan balasan kepadanya.

Setelah ziarah makam Bung Karno aku dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Jombang tempat dimakamkannya Presiden ke-4 RI sekaligus cucu pendiri Jamiyyah Nahdatul Ulama; KH.Abdurrahman Wahid (Gusdur). Sampai di komplek makam pukul 13.15. Karena saat itu hari jum'at, komplek makam ditutup. Akhirnya aku dan rombongan ziarah di luar area pemakaman.

Setelah selesai ziarah Gusdur aku dan rombongan melanjutkan perjalanan ziarah menuju Gunungpring Magelang. Disana aku dan rombongan akan ziarah ke makam Raden santri, Mbah dalhar dan makam lainnya. Setelah kurang lebih 2 jam kami di Gunungpring, kira-kira pukul 10 malam aku dan rombongan menuju Unggaran Semarang untuk berziarah ke makam syekh Hasan Munadi dan Syekh Hasan Dipuro.

Sebelum ziarah ke makam tersebut aku dan rombongan menuju pemandian sendang kalimah toyyibah. Dan setelah selesai mandi aku dan rombongan menuju makam. Karena saat itu masih jam 4 pagi. Aku menuju mesjid untuk menunggu dan melaksanakan salat subuh berjama'ah dan selanjutnya ziarah tawassul ke makam yang letaknya satu komplek dengan masjid.

Setelah selesai sarapan pagi jam 08.00 aku menuju pekalongan ziarah ke safuro makam habib Ahmad bin Ali bin Tolib. Aku dan rombongan tiba di komplek makam jam 11 siang. Setelah selesai ziarah di makam habib Ahmad aku bersama anakku Fayyadh memisahkan diri ziarah menuju makam Habib Hasyim bin Umar bin Yahya (Kakek Habib Lutfi).

"Alhamdulillah ya Allah, aku ditakdirkan ziarah taun ini". Ucapku dalam hati.

Setelah selesai ziarah di pekalongan, aku dan rombongan menuju pantai widuri pemalang untuk ziarah ke Syekh Maulana Samsudin. Aku tiba di pantai widuri pukul 2 siang. Setelah selesai salat jama takdim aku ziarah tawassul dan selanjutnya aku menuju pantai melihat indahnya alam ciptaan Tuhan.

Sekitar pukul 3 aku berangkat dari pantai widuri menuju Jonggol. Alhamdulillah sampai di rumah pukul 11 malam.

Hanya puji sukur kupanjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan kesempatan kepadaku bisa ziarah Wali Songo. Semoga taun depan di kesempatan lain aku dan keluarga bisa kembali menziarahi para Wali Songo dan para wali Allah lainnya. Amin ya robb

                                                                                     

           

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun