Mohon tunggu...
Dudung Solahudin
Dudung Solahudin Mohon Tunggu... Guru - Guru

hobi saya membaca. menulis dan menjadi pembicara adalah cita-cita sejak kecil. Dengan menulis kita akan terus dikenang melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ziarah Wali Songo

30 November 2022   12:31 Diperbarui: 30 November 2022   12:34 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            Setelah kami ngobrol lewat telpon, aku berfikir tentang keberangkatanku ziarah bersama temanku itu. Setelah beberapa hari mempertimbangkan waktu dan ongkosnya, aku memutuskan untuk ikut ziarah wali songo tersebut bersama anakku yang kedua bernama Fayyadh Abdurrahman. Karena perjalanan wali songo kurang lebih 6 hari perjalanan. Aku harus mempersiapkan perbekalan secukupnya baik bekal pakaian maupun bekal uang dan menjaga kesehatan tentunya.

            Aku berangkat pada hari senin jam 1 dini hari jam 01.00 WIB tanggal 21 Maret  2022. Aku bahagia dan senang karena sudah di takdirkan Tuhan berangkat ziarah wali songo yang selama ini hanya mendengar cerita dari teman-teman yang pernah ziarah.

            Tujuan pertama dari rangkaian ziarah wali songo adalah ke makam Sunan Gunung Djati Cirebon Jawa Barat. Nama asli beliau adalah syekh syarif hidayatullah. Ayah beliau bernama sultan syarif Malik Abdullah Umdatuddin sedangkan Ibunya bernama Nyai Rara Santang yang dikemudian hari berganti nama Syarifah Muda'im merupakan putri dari Nyai Subang Larang yang jadi isteri Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja). Jadi, beliau merupakan cucu raja Pajajaran.

            Aku sampai di makam Sunan Gunung Djati jam 07.30. setelah selesai ziarah aku dan rombongan berangkat menuju Demak Jawa Tengah untuk berziarah di makam Raden Fatah seorang raja islam pertama di pulau Jawa. Perjalanan dilanjutkan ke kadilangu makam sunan kalijaga yang jaraknya tidak jauh dari mesjid agung demak.

            Jam 5 sore aku dan rombongan melanjutkan perjalanan ziarah menuju sunan Kudus yang jaraknya kurang lebih 27 KM dari demak. Setelah selesai ziarah dari sunan kudus aku memisahkan diri menuju makam ulama NU yang bernama KH.R.Asnawi. makam beliau masih di area pemakaman sunan kudus. KH.R.Asnawi seorang kyai pejuang Nahdatul Ulama masih keturunan Sunan Kudus dan keturunan mbah mutamakkin.

            Setelah selesai ziarah di area makam sunan kudus, kurang lebih jam 9 malam aku dan rombongan melanjutkan perjalan menuju Sunan Muria. Karena hari mulai gelap, aku dan rombongan istirahat di penginapan sekitar area parkir ziarah sunan Muria (putra dari Sunan kalijaga) dan esok harinya selasa, 22 Maret 2022 jam 7 pagi aku dan rombongan naik ke lokasi makam Raden Umar Said yang berada di gunung Muria.

            Para peziarah diberikan pilihan ketika hendak ziarah ke makam sunan Muria. Aku dan anakku memilih berangkat naik ojeg yang sudah menunggu di pangkalan ojeg yang jaraknya tidak jauh dari tempatku menginap. Pulang dari ziarah sunan muria aku memilih jalan kaki melewati pertokoan sepanjang jalan pulang.

            Kira-kira pukul 10 pagi aku dan rombongan bergegas melanjutkan perjalanan ziarah. Tujuan selanjutnya adalah menuju makam Sunan Bonang di Tuban. Nama asli beliau adalah Raden Makhdum Ibrahim putra dari Sunan Ampel. Aku dan rombongan istirahat sejenak di area masjid agung tuban sambil menunggu waktu magrib. Ketika sedang istirahat dan melihat-lihat pemandangan di sekitar masjid agung tuban aku memisahkan diri menuju mihrab lama sunan bonang yang lokasinya berada di sebelah barat masjid agung tuban.

Mihrab dalam KBBI berarti ruang kecil di langgar atau di masjid, tempat imam berdiri waktu salat berjamaah. Di Mihrab lama tersebut aku itikaf bersama anakku fayyadh kurang lebih 15 menit hingga beberapa menit masuk waktu magrib dan aku bersama rombongan melaksanakan salat qasar jama takdim mengumpulkan dua waktu salat magrib dan isya dilaksanakan di waktu magrib di masjid tersebut dan melanjutkan ziarah ke makam sunan bonang yang lokasinya tidak jauh dari masjid agung tuban.

Setelah selesai ziarah makam sunan Bonang, kira-kira pukul 8 malam aku dan rombongan melanjutkan berziarah ke makam ayahnya sunan ampel bernama syekh Ibrahim asmarakandi  yang lokasinya tidak jauh dari masjid agung tuban tepatnya di Desa Gisikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Karena jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, aku dan rombongan istirahat di penginapan.

Esok harinya tanggal 23 Maret 2022 setelah salat subuh aku dan rombongan mulai siap-siap melanjutkan perjalanan ziarah menuju sunan Drajat di Lamongan. Aku dan rombongan tidak lama di sunan drajat kemudian kira-kira pukul 8 pagi bergegas menuju gresik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun