Tidak semua orang bisa berubah, beberapa orang mungkin sulit untuk mengubah perilaku toxic mereka. Jangan takut untuk memprioritaskan kesejahteraanmu sendiri.
Toxic bukan sifat bawaan karena tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang menunjukkan bahwa sifat toxic adalah bawaan.
Meskipun ada beberapa penelitian yang mencoba menghubungkan perilaku tertentu dengan genetika, sifat toxic umumnya dianggap sebagai hasil dari kombinasi faktor-faktor berikut:
*Pengalaman masa kecil: Cara kita dibesarkan, interaksi dengan keluarga, dan pengalaman traumatis masa kecil dapat membentuk pola perilaku kita di masa dewasa, termasuk perilaku toxic.
*Lingkungan: Lingkungan sosial, budaya, dan tempat tinggal juga dapat memengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.
*Pembelajaran sosial: Kita belajar banyak hal, termasuk perilaku toxic, dari orang-orang di sekitar kita.
*Kondisi psikologis: Beberapa kondisi psikologis, seperti gangguan kepribadian narsistik atau borderline, dapat memicu perilaku toxic.
Sifat toxic bisa berubah meskipun sulit, dengan kesadaran diri dan upaya yang tepat, seseorang dapat mengubah perilaku toxic mereka.
Tidak semua orang yang menunjukkan perilaku toxic memiliki gangguan mental, Perilaku toxic bisa menjadi respons terhadap situasi yang sulit atau stres.
Jadi, meskipun ada faktor genetik yang mungkin berperan, sifat toxic lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pengalaman hidup.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI