Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Love

Pasangan Toxic

5 September 2024   17:59 Diperbarui: 5 September 2024   18:03 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak semua orang bisa berubah, beberapa orang mungkin sulit untuk mengubah perilaku toxic mereka. Jangan takut untuk memprioritaskan kesejahteraanmu sendiri.

Toxic bukan sifat bawaan karena tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang menunjukkan bahwa sifat toxic adalah bawaan.

Meskipun ada beberapa penelitian yang mencoba menghubungkan perilaku tertentu dengan genetika, sifat toxic umumnya dianggap sebagai hasil dari kombinasi faktor-faktor berikut:

*Pengalaman masa kecil: Cara kita dibesarkan, interaksi dengan keluarga, dan pengalaman traumatis masa kecil dapat membentuk pola perilaku kita di masa dewasa, termasuk perilaku toxic.

*Lingkungan: Lingkungan sosial, budaya, dan tempat tinggal juga dapat memengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.

*Pembelajaran sosial: Kita belajar banyak hal, termasuk perilaku toxic, dari orang-orang di sekitar kita.

*Kondisi psikologis: Beberapa kondisi psikologis, seperti gangguan kepribadian narsistik atau borderline, dapat memicu perilaku toxic.

Sifat toxic bisa berubah meskipun sulit, dengan kesadaran diri dan upaya yang tepat, seseorang dapat mengubah perilaku toxic mereka.

Tidak semua orang yang menunjukkan perilaku toxic memiliki gangguan mental, Perilaku toxic bisa menjadi respons terhadap situasi yang sulit atau stres.

Jadi, meskipun ada faktor genetik yang mungkin berperan, sifat toxic lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pengalaman hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun