Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setiap Orang Bertanggung Jawab Sendiri-sendiri

26 Maret 2024   16:14 Diperbarui: 26 Maret 2024   16:18 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diksi fardan atau furaada yang bermakna sendiri-sendiri ini menandakan bahwa tidak ada satu orang pun yang akan terlewat dalam hitungan Allah, dalam ketelitian Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Teliti.

Sangat dipastikan tidak ada satu jiwa pun yang akan lolos begitu saja tanpa menghadapi pertanggungjawaban dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Lantas apa yang harus kita lakukan setelah kita mengetahui rentetan peristiwa yang akan terjadi dari semenjak kita dilahirkan kemudian hidup, dimatikan dan menghadapi pengadilan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Tidak lain yang akan atau harus kita lakukan adalah mempersiapkan dengan semaksimal mungkin agar kita tidak terjebak dan larut dalam kehidupan dunia akhirnya kita tidak bisa menjawab berbagai macam pertanggungjawaban kita di akhirat dengan baik.

3 Tipe Manusia

Catatan amal manusia akan Allah kasih kepada masing-masing dengan tiga tipe manusia.

3 tipe penerimaan manusia. Pertama, ada orang yang menerima catatan amal dengan tangan kanannya, wajah berseri-seri penuh kegembiraan dan mereka yakin bahwa mereka ada dalam keridaan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Kedua, mereka adalah orang-orang yang menerima catatan amal saat hidup di dunia ini dengan tangan kiri maka muramlah wajah-wajah mereka karena mereka yakin bahwa tidak akan selamat dari pengadilan Allah.

Ketiga, ada yang menerima catatan amal saat mereka hidup di dunia dengan membelakangi Allah, sangat celaka sekali tipe orang yang ketiga ini.

Untuk itu kita senantiasa mempersiapkan diri sebaik mungkin saat kita hidup di dunia ini, selalu minta dibimbing oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala agar tetap berada di jalannya yakni siraathalmustaqim supaya kita tetap ada dalam petunjuk Allah di jalan yang lurus dan selalu beristighfar kepada Allah agar setiap kesalahan kita diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Tidak ada jeda untuk setiap jiwa berleha-leha atau mengkosongkan waktunya tanpa beristigfar kepada Allah, sebab semua poin-poin baik itu akan dicatat dengan baik pula dalam file kehidupannya dan itu akan dibuka nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun