Tentunya segala hal yang telah berlalu atau terjadi di masa-masa yang telah lalu bisa diambil pelajaran bagi orang-orang setelahnya.
Seperti halnya kisah Zaid bin Haritsah dan Zainab adalah satu kisah pengalaman berumah tangga yang unik.
Bagaimana pun rumah tangga itu ternyata tidak hanya membutuhkan kesalehan saja, selain itu kesepadanan juga harus diperhatikan agar rumah tangga berlanjut dengan kenyamanan.
Kesepadanan ilmu  kesepadanan status sosial dan semacamnya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun demikian ketika menikah dengan Sayyidah Khadijah.
Maka Sayyidah Khadijahlah yang menurunkan ego ke bangsawannya, ego seorang pemilik kekayaan dan seorang terpandang agar bisa sepadan dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Berbeda jika suaminya adalah seorang yang mempunyai kedudukan status sosial yang tinggi keilmuan yang tinggi atau kesalehan yang bagus, tidak menjadi masalah Mendapatkan pasangan yang tidak sepadan karena si suami.
Suami mampu membimbing istrinya untuk naik derajatnya menjadi sepadan dengan dirinya.
Tentu apa yang berlaku kepada keluarga Zaid bin Haritsah dan Zainab binti Jahsy itu adalah atas skenario Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Semuanya dalam hal ini kita sebagai kaum Mukminin harus tunduk serta taat kepada segala yang telah Allah putuskan.
Bukti kesabaran Zaid bin Haritsah adalah beliau menjadi seseorang yang diberi kehormatan oleh Allah dan sangat disayangi oleh Rasulullah juga sangat dihormati oleh kaum Muslimin yang lainnya karena hanya satu-satunya nama sahabat yang tercantum dalam Alquran yakni hanya Zaid bin Haritsah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H