Ada yang bilang bahwa rumah tangga itu tidak ada sekolahnya memanglah betul. Di dalam membina rumah tangga tidak ada sekolahnya karena itu setiap orang yang memulai berumah tangga semuanya adalah belajar kemudian belajar dan terus belajar.
Saling pengertian adalah modal utama dalam berumah tangga, hal itu pula yang terjadi di masa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang berlaku kepada anak angkatnya yakni Zaid bin haritsah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menikahkan Zaid bin Haritsah anak angkatnya kepada Zainab binti Jahsy yang tidak lain adalah sepupu beliau. Akan tetapi di dalam kenyataan berumah tangga antara Zaid bin Haritsah dan Zainab binti Jahsy ini terjadi ketidakseimbangan.
Zaid selalu mengadu tentang ucapan-ucapan dan sikap Zainab, begitu pula Zainab sering berkeluh kesah kepada Rasulullah tentang perkataan dan sikap Zaid.
Namun dengan bijaksana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menasihati keduanya, dan terus menasihati Zaid bahwa, “pertahankanlah rumah tangga kalian karena itu adalah cobaan dari Allah subhanahu wa ta'ala.”
Tapi hari demi hari yang dirasakan oleh sepasang suami istri ini menjadi tidak mudah dalam menjalankan rumah tangga, akhirnya keputusan yang paling sulit yakni keputusan untuk bercerai mereka jalani.
Apa penyebab sebenarnya retaknya rumah tangga Zaid dan Zainab? tentu ada penyebab yang sangat krusial yang menyebabkan keduanya memilih jalan untuk berpisah.
Bukankah keduanya orang-orang mulia sahabat nabi, tapi kenapa Jalan perceraian yang diyakini bahwa jalan tersebut adalah merupakan jalan yang dibenci oleh Allah mereka tempuh dalam hal ini kita kembali kepada perkataan bahwa pernikahan itu yakni menjalani kehidupan berumah tangga itu tidak ada sekolahnya semuanya berjalan dan mendapatkan pengalaman saat itu juga.
Sekufu atau Sepadan
Sekufu atau kesepadanan memang harus ada dalam menjalani kehidupan berumah tangga.